DENPASAR, BALIPOST.com – Dana tali kasih atlet PON Bali mulai cair. Rencana awal, KONI Bali memberikan dana tali kasih Rp 2,7 juta per bulannya, atau Rp 90 ribu tiap harinya. Oleh karena dana usulan KONI Bali Rp 50 miliar dipangkas, dan realisasinya hanya disetujui Rp Rp 5,2 miliar, maka otomatis dana tali kasih juga mengalami penyusutan. Akhirnya, KONI sepakat hanya mampu memberikan Rp 1,2 juta per bulan, atau tiap harinya setara dengan Rp 40 ribu.
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, di Denpasar, Selasa (9/6) mengemukakan, pihaknya akan mentransfer dalam pekan ini dana tali kasih selama tiga bulan, atau Rp 3,6 juta bagi atlet PON sejak Maret, April hingga Mei. “Kami akan mentransfer dana tali kasih selama tiga bulan kepada 261 atlet PON, berikut 88 pelatih,” tutur Suwandi.
Suwandi telah bertatap muka dengan pengprov cabor. Di antara 28 pengprov cabor yang lolos PON, tercatat 24 pengprov cabor yang hadir. Intinya, mereka menerima minimnya dana tali kasih ini, karena dana pemerintah saat ini terkonsentrasi untuk menanggulangi pandemi covid-19. Ia berharap, pelatih dan atlet tetap bersemangat menjalani program latihan. Sementara, KONI tetap berjuang, guna mengajukan usulan dana melalui anggaran perubahan.
Suwandi bersyukur, para atlet dan pelatih cabor memaklumi kondisi keuangan maupun situasi akibat wabah virus corona ini. Kendati demikian, dirinya tetap berharap para atlet PON mendapat porsi latihan yang sama, hingga menjelang pelaksanaan PON XX di Papua pada 2021 mendatang. “Yang kami tekankan, sebagai atlet dan pelatih tetap setia menggulirkan latihan, guna menyiapkan diri menghadapi PON di Bumi Cendrawasih tahun depan,” ungkapnya.
Suwandi merinci, dana KONI yang dialokasikan untuk tali kasih, ditambah operasional seperti gaji staf dan bayar listrik dari total dana hibah Rp 5,2 miliar sudah berkurang separuh lebih. “Untuk sisa anggaran, mudah-mudahan bisa dipakai enam bulan ke depan,” kata dia. (Daniel Fajry/Balipost)