Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus baru positif COVID-19 di Bali masih dilaporkan pada Selasa (9/6). Jumlahnya meningkat dibandingkan sehari sebelumnya.

Dari data per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 608 orang. Terdapat 14 kasus baru dilaporkan. Sehari sebelumnya, jumlah tambahan kasus mencapai 12 orang.

Bali juga melaporkan pasien sembuh. Jumlahnya sangat menggembirakan dan mencapai rekor baru karena terjadi penambahan kasus sembuh sebanyak 32 orang.

Sebelumnya, Bali pernah mengalami tambahan kasus sembuh harian yang paling tinggi, yakni 22 orang pada 3 Mei 2020. Total pasien sembuh kini ada 409 orang dari sebelumnya sejumlah 377 orang.

Baca juga:  Puluhan Ijin Operasi Galian C di Karangasem Mati

Kasus Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, per pukul 12.00 WIB, sudah diperiksa sebanyak 16.181 spesimen. Total yang sudah diperiksa hingga saat ini mencapai 429.161 spesimen.

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.043 sehingga kumulatifnya mencapai 33.076 kasus. “Sebaran terbanyak ada di DKI Provinsi Jakarta,” katanya.

Baca juga:  Soal Buang Sampah ke TPA Suwung, Bukan Gubernur yang Melarang

Ia mengatakan ada 17 provinsi yang melaporkan kenaikan kasusnya di bawah 10. Bahkan 7 diantaranya tidak ada kasus sama sekali.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 510 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 11.414 pasien. Kasus meninggal bertambah 40 orang sehingga total kasus menjadi 1.923 orang.

Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 38.394 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 14.108 orang.

Baca juga:  Gugatan Uji Batas Usia Capres-Cawapres Maksimal 70 Tahun Ditolak

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 422 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini. “Ini menggambarkan bahwa kebiasaan baru harus kita terapkan. Ini gambaran penularan masih terjadi. Kasus positif tanpa gejala masih ada di tengah-tengah masyarakat,” katanya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *