Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiartha. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus transmisi lokal COVID-19 mengalami kenaikan. Kondisi ini pun mengundang kekhawatiran.

Salah satunya, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiartha. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengendorkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.  “Sekarang transmisi lokal sudah mulai mengkhawatirkan dan peningkatannya yang sangat signifikan di Bali,” ujarnya, Selasa (9/6).

Untuk memutus mata rantai penularan, Budiartha menegaskan masyarakat harus disiplin. Jangan coba-coba berani melanggar imbauan pemerintah.

Terutama memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau dengan hand sanitizer, dan jangan keluar rumah kalau tidak penting sekali atau mendesak. “Kedisiplinan diri sendiri adalah salah satu upaya pencegahan paling efektif bagi kita. Kalau tetap kita berkerumun, tidak mengikuti imbauan pemerintah, ya begini jadinya,” jelas Politisi PDIP ini.

Baca juga:  Putus Sebaran COVID-19 di Bali, Ubah Perilaku Masyarakat Libatkan Desa Adat hingga Mahasiswa

Budiartha mencontohkan, kerumunan di pasar tanpa memperhatikan jaga jarak. Padahal, orang yang terjangkit Covid-19 bisa jadi tanpa menunjukkan gejala atau kerap disebut OTG (Orang Tanpa Gejala).

Ketika masyarakat berinteraksi dengan OTG tanpa menerapkan protokol kesehatan dan jaga jarak, disitulah risiko penularan terjadi. Tatanan kehidupan era baru atau new normal jangan sampai disalahartikan masyarakat bisa bebas beraktivitas lagi seperti sebelum ada COVID-19.

Baca juga:  Sempat Tersengal-sengal, Warga Australia Ditemukan Meninggal

Justru yang harus dilakukan adalah ketat menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Secara khusus untuk tenaga medis, pihaknya juga mengingatkan agar lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan APD.

“Karena tenaga medis merupakan kelompok yang paling rentan dan paling berisiko kena. Sebagai garda terdepan, juga harus difasilitasi untuk tetap melakukan tes swab biar tahu kondisinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku masih melihat masyarakat yang keluar rumah tidak memakai masker. Padahal, penggunaan masker merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan selain dengan rajin mencuci tangan dan jaga jarak.

Baca juga:  Askab PSSI Tabanan Tak Gelar Kongres

Kendati, naiknya pasien positif COVID-19 karena transmisi lokal ada yang tidak langsung berhubungan dengan protokol kesehatan. Artinya, bisa juga terjangkit dari keluarganya yang merupakan tenaga kerja migran.

“Kan banyak itu satu keluarga kena. Kaitannya dengan COVID-19 ini, terkena kasus atau tidak di lingkungannya, disiplin menggunakan masker itu harus dijalankan. Termasuk jaga jarak,” ujarnya.

Sekarang ini, lanjut Koster, transmisi lokal mulai muncul dari orang tanpa gejala. Jadi, pemakaian masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *