Tampak sampah berserakan di areal pasar. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Bangunan pasar di selatan terminal Loka Crana Bangli tak terawat. Hal itu sejak pemerintah memindahkan seluruh pedagang kain dan perhiasan ke Pasar Loka Crana. Pasar yang terdiri dari beberapa kios dan los itu, kini tampak kumuh.

Pantauan Bali Post, Rabu (10/6), banyak sampah berserakan di areal pasar. Bahkan di beberapa sudutnya sampah terlihat menumpuk. Karena tidak terawat, di bagian pojok selatan pasar juga mulai ditumbuhi semak.

Misyanto, pedagang palen-palen yang masih mencoba peruntungan berjualan di pasar itu mengatakan sejak dilakukan pemindahan pedagang ke Pasar Loka Crana oleh pemerintah, pasar tersebut tidak ada yang mengurus. Banyaknya sampah yang berserakan di sana dikarenakan tidak pernah ada yang melakukan pembersihan. Padahal menurutnya bangunan kios maupun los masih bagus.

Baca juga:  Tahun 2018, Enam Pasar Direvitalisasi

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan mengatakan aset pasar tersebut tercatat milik Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli. Pihaknya di Disperindag sempat memanfaatkan pasar di lahan eks rutan tersebut untuk pedagang kain dan perhiasan sebelum kemudian dipindah ke lantai II Pasar Loka Crana.

Selama pasar itu dimanfaatkan, kebersihannya menjadi tanggung jawab Disperindag. “Setelah pedagang pindah kita pernah sekali mengadakan kerja bakti bersih-bersih di sana. Tapi belum tuntas,” ujarnya.

Baca juga:  Cegah Kekroditan dan Kecemburuan, Pedagang Bermobil di Pasar Kidul Ditertibkan

Pihaknya pun mengaku akan kembali melakukan kegiatan bersih-bersih nanti setelah wabah Covid berakhir. Sementara itu mengenai peruntukan kedepan pasar tersebut, pria yang baru beberapa bulan menjabat Kadisperindag itu mengatakan belum punya perencanaan. Pihaknya baru akan membuat perencanaan setelah aset tersebut nantinya diserahkan dan tercatat di Disperindag.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli Luh Ketut Wardani mengatakan bangunan pasar tersebut statusnya masih tercatat sebagai aset milik Kementerian Koperasi. Belum dihibahkan ke Pemkab Bangli. Sebelum Pasar Loka Crana rampung, dulunya pasar itu dimanfaatkan oleh Disperindag Bangli. “Mengenai kapan dibangun pasar itu saya lupa. Yang jelas pasar itu statusnya masih aset pusat,” pungkasnya. (dayu rina/Balipost)

Baca juga:  Jalur Culali Sepakat Ditutup Sementara
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *