Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus baru positif COVID-19 di Bali masih dilaporkan pada Rabu (10/6). Jumlahnya kembali melonjak sebanyak puluhan kasus.

Dari data per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 640 orang. Terdapat 32 kasus baru dilaporkan.

Untuk kasus sembuh, masih terjadi penambahan. Namun, tidak sebanyak sehari sebelumnya.

Tambahan kasus baru hanya 3 orang. Sehingga kumulatif kasus sembuh mencapai 412 orang.

Kasus Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya mengatakan per pukul 12.00 WIB, sudah diperiksa sebanyak 17.757 spesimen. Total yang sudah diperiksa hingga saat ini mencapai 446.918 spesimen.

Baca juga:  Sepekan Berpameran di Pertemuan IMF-WB, Segini Keuntungan Pelaku UMKM Badung

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.241 orang sehingga kumulatifnya mencapai 34.316 kasus. “Penambahan di 5 provinsi. Pertama Jawa Timur ada penambahan 237 konfirmasi positif, Sulawesi Selatan 189, DKI Jakarta 157 orang, Jawa Tengah ada penambahan kasus sebanyak 139 orang, dan Kalimantan Selatan terdapat 127 positif baru,” paparnya.

Baca juga:  Rutan Bangli Gagalkan Penyelundupan Narkoba Lewat Nasi Bungkus

Ia mengatakan ada 15 provinsi yang melaporkan kenaikan kasusnya di bawah 10. Bahkan 6 diantaranya tidak ada kasus sama sekali.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 715 orang sehingga totalnya menjadi 12.129 pasien. Kasus meninggal bertambah 36 orang sehingga total kasus menjadi 1.959 orang.

Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 43.945 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 14.242 orang.

Baca juga:  Sepekan PKB Ke-44, Penonton Membludak Sebabkan Kemacetan dan Sampah

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 424 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini. “Sebagian provinsi sudah semakin stabil. Beberapa ada penambahan karena tracing dilakukan lebih agresif,” ujarnya.

Ia mengatakan masih ada yang belum disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan. “Inilah yang harus kita jalankan bersama-sama dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” sebut Yurianto. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *