SURABAYA, BALIPOST.com – Lebih dari 2 juta penduduk Indonesia harus kehilangan pekerjaannya akibat COVID-19. Angka ini belum termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Bagi para pelaku UMKM, pandemi ini menjadi ujian terberat. Bahkan, berbagai cara dilakukan supaya para karyawan tidak kehilangan pekerjaannya.

Seperti yang dilakukan sejumlah pengusaha kuliner atau restoran. Salah satunya, Ellen. Pemilik restoran di sejumlah mall di Surabaya ini terpaksa harus menutup gerainya.

Baca juga:  Dirut BRI Dinobatkan "Tokoh Pembiayaan dan Pemberdayaan UMKM"

Namun, dirinya tidak merumahkan pegawai dikarenakan karyawannya juga butuh pemasukan, apalagi saat kondisi krisis. Pengusaha wanita ini akhirnya mengubah strategi dengan mengumpulkan seluruh pegawainya di satu restoran yang berada di luar mall.

Ia pun menggenjot pelayanan delivery. Selain itu, pihaknya juga tetap buka dengan melakukan pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari pengecekan tubuh, pemakaian masker, sekaligus private room. Bahkan untuk pegawai diharuskan menggunakan face shield.

Baca juga:  Agar "Survive," UMKM Didorong Lakukan Dua Hal Ini

Sementara itu, Hendy Setiono, salah satu pemilik outlet kebab menggenjot traffic online. Selain itu, menciptakan produk baru, seperti produksi frozen food serta membangun pola penjualan berbasis reseller.

Pakar ekonomi Unair, Badri mengatakan cara yang dilakukan oleh pengusaha kuliner ini sangat effektif saat menghadapi new normal. Pasalnya, mereka tidak memecat karyawan, namun memberikan terobosan baru dengan mepekerjakan mereka secara bergantian atau tiga shift dan mengubah pola konsumen yang semula menikmati di tempat jadi take away. (Agung Dharma/Surabaya TV)

Baca juga:  Agar Naik Kelas, Kadin Dorong UMKM Masuk Pasar ASEAN
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *