MANGUPURA, BALIPOST.com – Penyebaran COVID-19 di pasar tradisional semakin masif dan jumlah pedagang terpapar virus ini semakin banyak. Polres Badung sudah mengambil langkah antisipasi, salah satu upaya yang akan dilakukan mengontrol mobilitas pengunjung dan pedagang di pasar.
Berkoordinasi dengan pengelola pasar, polres akan mengatur jarak lapak dan pengunjung pasar. Kabag Ops Polres Badung Kompol I Wayan Suana, S.H., Minggu (14/6) mengatakan, situasi secara umum wilayah Badung kondusif.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan sosialisasi dan imbauan terkait pencegahan penyebaran COVID-19 ke pasar tradisional dan modern. “Kami buat Tim Gerebek Pasar dan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat di pasar melakukan imbauan. Yang pasti sesuai arahan pimpinan kita, dari Bapak Presiden sampai perbekel satu garis melindungi masyarakat. Kita harus sentuh tempat-tempat berkumpulnya masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” tegas mantan Kapolsek Kerambitan, Tabanan ini.
Terkait persiapan tatanan kehidupan era baru (New Normal), menurut Suana, Polres Badung menyiapkan 260 personel, dibantu TNI, Satpol PP dan pengamanan swakarsa. Personel tersebut disebar melakukan pengawasan dan mengajak masyarakat menggelorakan keamanan serta mematuhi protokol kesehatan untuk memutus virus Corona.
“Jangan pernah jenuh dan bosan mengimbau masyarakat dengan humanis. Kami selalu menyiapkan seratus masker tiap pasar dan akan dibagikan secara gratis. Kami juga member teguran kepada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” ucap perwira melati satu asal Tabanan ini.
Dengan demikian diharapkan secara bertahap masyarakat memahami kesehatan itu sangat penting. “Seperti masker, tidak hanya sebagai pelengkap tapi merupakan kebutuhan dan kewajiban kita melengkapi diri dalam rangka memutus mata rantai COVID-19. Sering cuci tangan, tidak berkumpul dan jaga jarak harus betul-betul kita terapkan. Kami harus hadir dan memberi motivasi yang riil,” ujarnya.
Pihaknya akan berkolaborasi dengan instansi terkait guna mencegah penyebaran virus ini, termasuk memnfaatkan kearifan lokal untuk bersama-sama hadir dan masuk langsung ke pasar. Itulah sebabnya betapa penting peran pengelola pasar. “Kami akan berkoordinasi untuk mengatur jarak antar lapak atau bukanya gantian. Alternatif lain digeser sebagian,” tegasnya.
Menurut mantan Kapolsek Petang, Badung ini, menyikapi situasi seperti sekarang, mengatur jumlah pengunjung pasar juga harus dilakukan. “Misalnya tahap pertama hanya 50 pengujung diperbolehkan masuk, sisanya antre di depan pasar. Waktu belanjanya juga diatur biar protokol kesehatan terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, petugas harus duluan tiba di pasar sebelum buka untuk melakukan penyekatan-penyekatan. “Kami juga siap menyediakan APD seperti masker dan sarung tangan. Kami selaku aparat akan hadir berikan pelayanan maksimal,” kata mantan Kasat Binmas Polres Badung ini.(Kerta Negara/balipost)