NEGARA, BALIPOST.com – Lama perawatan pasien positif COVID-19 hingga dinyatakan sembuh berbeda-beda. Ada yang tiga hari dirawat sudah dinyatakan sembuh, ada yang berbulan-bulan menjalani isolasi tak juga sembuh.
Direktur RSU Negara, dr. IGB Ketut Oka Parwata, Sabtu (13/6), mengatakan kecepatan kesembuhan pasien itu, sangat tergantung kondisi masing-masing individu. Baik itu faktor stres maupun faktor penyakit komorbid yang dibawa.
Di Jembrana, ia mengatakan rata-rata lama perawatan pasien di RSU Negara mencapai 8,5 hari. Namun, ada satu pasien yang paling lama dirawat dibandingkan rumah sakit lain di Bali.
Sudah 2 bulan 9 hari, pasien asal Kelurahan BB Agung Kecamatan Negara menjalani perawatan di Ruang Isolasi RSU Negara. “Pasien ini sudah kita rawat cukup lama. Ini termasuk rekor paling lama juga di Bali. Namun hasil swab, tepatnya swab ke-20 sudah negatif. Mudah-mudahan swab berikutnya kembali negatif sehingga bisa dipulangkan,” jelasnya.
Ia mengatakan pasien ini merupakan kasus transmisi lokal pertama di Jembrana. Bahkan sempat dua bulan, warga ini merupakan satu-satunya pasien transmisi lokal di Jembrana.
Sebelumnya, pasien ini rencananya akan dirujuk ke RS PTN Unud. Menurut Parwata saat itu, pasien yang diketahui transmisi lokal ini memang cukup lama penanganannya sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Artinya pasien akan mendapat penanganan dan layanan lebih intensif, lebih lengkap dan lebih banyak. Tenaga ahli yang menangani juga lebih banyak.
Selain itu, sudah ada obat baru yang sementara ini terbatas didistribusikan di RS PTN Unud, belum ke RS Rujukan lainnya. Namun, menurut Parwata, setelah ditanya kesediaannya untuk dirujuk, ternyata pasien tidak mau. (Surya Dharma/balipost)