DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga pekan terakhir, Bali masih terus mencatatkan tambahan kasus positif COVID-19. Pada Minggu (14/6), tambahan kasusnya mencapai belasan orang.
Dari data per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 741 orang. Terdapat 18 kasus baru dilaporkan.
Untuk kasus sembuh, masih terjadi penambahan. Tambahan kasus kembali mencapai belasan orang.
Terdapat 12 pasien yang dinyatakan sembuh. Sehingga kumulatif kasus sembuh mencapai 474 orang dari sehari sebelumnya sebanyak 462 orang.
Physical Distancing
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya menekankan terkait physical distancing karena pada Senin, sejumlah pekerja akan kembali bekerja. “Pada hari kerja, banyak sekali yang harus menggunakan moda transportasi umum untuk ke tempat kerjanya. Kalau diperhatikan pergerakannya, hampir 45 persen bergerak bersama-sama. Ini yang akan sulit mempertahankan physical distancing,” ujarnya.
Ini, kata Yurianto, yang menjadi dasar adanya surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19, terkait pembagian jam kerja. Diharapkan seluruh institusi yang mempekerjakan ASN, BUMN, dan swasta bisa memilih jam kerja yang sudah ditetapkan. Yakni gelombang I, mulai pada pukul 07.00 atau 07.30 – 15.00 atau 15.30 WIB. Gelombang II, mulai kerja 10.00 atau 10.30 hingga 18.00 atau 18.30 WIB.
Untuk yang memiliki penyakit komorbid diharapkan bisa diberi kebijakan bekerja di rumah. Begitu juga para pekerja yang sudah berusia lanjut. “Agar penularan di fasilitas umum bisa kita atasi,” ujarnya.
Ia mengatakan per pukul 12.00 WIB, sudah diperiksa sebanyak 18.760 spesimen. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM).
Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 857 orang sehingga kumulatifnya mencapai 38.277 kasus. Ia mengatakan penambahan di sejumlah provinsi masih terjadi.
Dari keseluruhan, ada 22 provinsi yang melaporkan kenaikan kasusnya di bawah 10. Bahkan 6 diantaranya tidak ada kasus baru sama sekali.
Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 755 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 14.531 pasien. Kasus meninggal bertambah 43 orang sehingga total kasus menjadi 2.134 orang.
Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 41.639 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.574 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 430 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini. “Kalau kita perhatikan, kenaikan kasus ini karena makin agresifnya dilakukan tes,” jelasnya.
Ia mengatakan upaya yang secara agresif dilakukan lewat tracing dan testing, memberikan gambaran bahwa ini merupakan upaya bersungguh-sungguh dalam menghentikan penyebaran kasus COVID-19. (Diah Dewi/balipost)