GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang tenaga kesehatan (nakes) asal Desa Tulikup positif COVID-19. Kini, warga tersebut diisolasi di RS PTN Unud.
Guna mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 ini, Kepala Desa Tulikup, I Made Ardika, Rabu (17/6) mengatakan desa kini memperketat pengamanan. Upaya ini dilakukan dengan memperketat warga yang keluar masuk desa, khususnya kunjungan ke pasar.
Penjagaan di Pasar Desa Tulikup diperketat dengan dilakukan cara membatasi jam buka tutup pasar. Awalnya dibuka dari pukul 06.00 WITA, namun saat ini dibuka mulai pukul 07.00 WITA sampai dengan pukul 12.00 WITA. “Kami membatasi jam untuk buka tutup Pasar Desa Tulikup, kami juga membatasi jumlah orang yang berbelanja agar tidak berkerumun,” jelasnya,
Dijelaskan, pihak Satgas Gotong Royong COVID-19 Desa Tulikup pun melakukan pemeriksaan secara ketat. Seperti mengecek suhu tubuh bagi warga yang ingin memasuki areal pasar.
Tidak hanya itu setiap hari, satgas juga terus memantau aktivitas masyarakat. Jika ditemukan terdapat masyarakat yang berkerumun, akan diberikan tindakan tegas dengan dibubarkan. “Kami bubarkan mereka yang berkerumun, terutama yang tidak memakai masker kami berikan teguran untuk mengambil atau memasang kembali maskernya,” tegasnya.
Made Ardika juga menyampaikan, untuk keluarga pasien yang terkontak erat sudah menjalani karantina secara mandiri. “Untuk keluarga pasien yang dilakukan secara mandiri, kita berikan juga bantuan kebutuhan pokok mereka. Warga juga ada beberapa yang sesuai dengan kesadarannya, mereka turut ikut membantu dalam memberikan bantuan berupa makanan,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)