TABANAN, BALIPOST.com – Sebanyak 70 warga di salah satu desa di Kecamatan Pupuan, menjalani rapid test yang dilaksanakan oleh Satgas Kesehatan dari GTPP COVID-19 Tabanan, Kamis (18/6). Kegiatan rapid test massal ini untuk menghilangkan keresahan masyarakat setempat.
Sebelumnya, ada satu orang pasien dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) asal desa setempat meninggal dunia, usai kegiatan pitra yadnya. Hanya saja untuk hasil swab tes dari almarhum, hingga Kamis belum diketahui.
Ketua Harian GTPP Tabanan I Gede Susila melalui juru bicaranya (Kadiskominfo), Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan rapid test ini. Dikatakan seluruh warga yang ikut rapid test merupakan hasil tracing dari almarhum berstatus PDP yang meninggal pada Sabtu (13/6) malam. “Untuk hasilnya besok baru akan diketahui,” ucapnya.
Lanjut kata Dian, rapid massal ini merupakan inisiatif GugusTugas sebagai upaya deteksi dini, meski hasil swab tes dari pasien PDP yang meninggal itu belum turun. “Ini juga untuk menjawab keresahan masyarakat. Meski demikian kami tetap menghimbau warga untuk tetap memperhatikan protokolkesehatan,” terangnya.
Disinggung, kapan hasil swab tes terhadap almarhum turun, mantan Kabag Humas Pemkab Tabanan ini juga belum tahu pasti, lantaran masih ada di Provinsi. Seperti diberitakan sebelumnya, pasien PDP asal Pupuan yang merupakan seorang pria usia 50 tahun sempat pulang ke Pupuan karena ayahnya meninggal dunia.
Almarhum yang kesehariannya tinggal di perumahan wilayah Sanggulan, Kecamatan Kediri ini ketika itu sedang dalam kondisi sakit dengan gejala demam, batuk, dan sesak nafas. Setelah acara di kampung selesai, yang bersangkutan pulang ke Sanggulan dan kembali sakit lalu dirawat di salah satu RS swasta di Tabanan.
Saat dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Almarhum pun selanjutnya dirujuk ke RSUD Tabanan untuk penanganan selanjutnya. Namun sayang nyawanya tak tertolong lantaran kondisi kesehatannya terus menurun. (Puspawati/balipost)