DENPASAR, BALIPOST.com – Pascakeluarnya hasil swab yang menyatakan positif COVID-19, sebanyak sembilan warga yang merupakan satu keluarga dari Jalan Gunung Salak, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat dijemput petugas ber-APD, Kamis (18/6). Mereka tertular dari seorang nenek yang berjualan canang di Pasar Kumbasari.

Sembilan orang yang merupakan keluarga besar tertular dari seorang pedagang canang di Pasar Kumbasari, dan semuanya dirawat di Bapelkes. Sembilan orang ini, yakni laki-laki (76) suami pedagang canang mulai OTG pada, 12 Juni 2020, laki-laki (45) merupakan anak keduanya, perempuan (19) merupakan cucu, perempuan (15) merupakan cucu, laki-laki (48) merupakan anak pertama, perempuan (40) anak ketiga pedagang canang (beda rumah), perempuan (17) merupakan cucu, perempuan (13) merupakan cucu, dan laki-laki (7) merupakan cucu pedagang canang.

Dari hasil tracing, anak dari pedagang canang yakni seorang perempuan (40) dan telah berkeluarga juga dikonfirmasi positif COVID-19. nak perempuan pedagang ini, tinggal beda rumah namun masih tetap di wilayah Banjar Abasan.

Baca juga:  Cegah Siaran dari NTB dan Jatim Bocor Saat Nyepi, MoU Ditandatangani

Karena istrinya positif, maka suami, dua anaknya, serta mertua dijemput tim medis berpakaian APD lengkap dari Puskesmas Denbar 2 di kediaman keluarga ini, Kamis (18/6), untuk menjalani swab test.

Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, yang dikonfirmasi mengatakan satu keluarga besar pedagang canang yang tinggal di dua tempat berbeda. Satu keluarga terdiri dari pedagang canang Pasar Kumbasari, suami, anak, menantu dan cucu.

Sedangkan satu lagi di tempat berbeda, yakni anak perempuan pedagang yang berkeluarga dengan warga tetangga, namun satu banjar juga dinyatakan positif. ”Hari ini, keluarga anak perempuan pedagang canang ini, yang terdiri dari suami, dua anak dan mertua dijemput tim medis Puskesmas Denbar 2 untuk dilakukan swab test. Hal ini dilakukan untuk memastikan kontak erat antarsatu keluarga ini,” kata Wijaya Saputra.

Baca juga:  Dewan Minta Bangunan Langgar Sempadan Pantai Dibongkar

Ditambahkan Wijaya Saputra, untuk hasil tracing satu keluarga pedagang canang, serta satu anak perempuan pedagang canang ditemukan 50 orang yang akan menjalani tes cepat. Ke-10 orang ini, sempat kontak langsung dengan anak pedagang canang yang bertugas ronda malam, serta patroli yang menjadi Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Padangsambian Kelod. ”Ke-50 orang ini, sudah kami sampaikan ke Puskesmas Denbar 2 untuk selanjutnya dilakukan rapid tes. Karena masih menunggu jadwal rapid tes, ke-50 orang ini saat ini menjalani isolasi mandiri,” ujarnya.

Tak hanya empat orang yang menjalani swab test, disaat bersamaan dua orang yang merupakan pasangan suami istri dari Perum Pondok Galeria (sempat kontak erat dengan keluarga perawat RSUP Sanglah) yang hasil tes cepat reaktif, juga menjalani swab test. ”Pasangan suami istri ini sembari menunggu hasil swab test, saat ini juga sedang menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Perum Pondok Galeria, Banjar Jabapura,” ucapnya.

Baca juga:  Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi, Warga Asing Diduga Dihabisi di Sanur

Dengan kasus ini, Wijaya Saputra yang juga Ketua Forum Kades/Lurah Kota Denpasar ini mengaku akan terus bergerak, salah satunya dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan, serta Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). ”Ke-50 orang yang akan menjalani rapid test, merupakan hasil tracking keluarga pedagang canang antarbanjar atau antardusun yang terjadi di tiga banjar yang sempat kontak erat,” tandasnya. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *