DENPASAR, BALIPOST.com – Persiapan teknis pencoblosan saat Pilkada Serentak 2020 terus dimatangkan. Selain jumlah TPS pasti bertambah untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19, tiap lokasi pencoblosan akan disiapkan bilik isolasi sementara.
“Tiap pemilih akan dicek suhu tubuhnya pakai thermogun. Kalau suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius langsung dimasukan ke bilik khusus tersebut sambil menunggu tim medis,” tegas Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Gede Putu Putra Astawa, usai mendampingi Kapolresta AKBP Jansen Avitus Panjaitan audensi ke Kantor KPU Denpasar, Kamis (18/6).
Menurut Kompol Astawa, Ketua KPU Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya menjelaskan ada perbedaan jumlah pemilih. Awalnya 800 sekarang menjadi 500 per TPS.
Selain itu KPU juga memikirkan pengadaan APD. Untuk itu ada penambahan anggaran Rp 3,5 miliar yang dikhususkan untuk APD.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolresta Jansen mengatakan, kebetulan di situasi pandemi ini sangat mengguncang kita semua. Mengubah tatanan semuanya, baik perekonomian maupun hal lain yang menjadi perhatian kita bersama. “Kita tidak boleh surut atau mundur. Kehadiran kami di sini sekaligus memastikan rangkaian kegiatan ini berjalan aman, tertib dan damai,” tegasnya.
Bali merupakan salah satu pilot project menuju kehidupan era baru. Terkait pandemi ini bersama- sama memastikan bahwa segala sesuatu sudah disiapkan dengan baik, contohnya di TPS harus benar- benar bersih dan sehat. “Kami sebagai pengamanan harus benar- benar sehat,” ungkap Jansen.
Kapolresta mengingatkan tidak ada lagi baliho saat kampanye guna mendukung kebijakan dari Gubernur Bali Wayan Koster mengurangi sampah plastik. Mantan Wadir Reskrimsus Polda Papua Barat ini memberi masukan untuk paslon yang sudah ditetapkan yang pasti banyak kontak dengan orang lain, diwajibkan di-rapid test secara berkala. “Tugas kita bersama untuk mengantisipasi terkait perkembangan teknologi. Bapak Kapolda Bali sudah membentuk Satgas Kontra Narasi. Kami berharap KPU Kota Denpasar jangan sampai terkontaminasi dan servernya jangan sampai di-hack, sehingga pengamanan harus dikuatkan,” ujar mantan Wakapolres Badung ini. (Kerta Negara/balipost)