GIANYAR, BALIPOST.com – Kabupaten Gianyar kini mengalami lonjakan kasus positif COVID-19. Sebanyak 6 orang sekaligus dinyatakan positif berdasarkan hasil tes Swab.
Mereka tertular karena transmisi lokal. Mulai dari pedagang hingga petugas di kantor Dinas Kesehatan. Hal ini diungkapkan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19, I Made Gede Wisnu Wijaya, Kamis (18/6).
Pertama petugas GTPP menerima laporan seorang laki-laki berusia 48 tahun positif COVID-19. Pria asal Desa Tegal Tugu merupakan karyawan toko bangunan di Gianyar, dan diketahui tertular dari istrinya, yang juga bekerja di toko bangunan yang sama. “Yang bersangkutan di ambil swab pada 15 Juni dan hasilnya baru keluar 17 Juni, positif COVID-19, ” ucapnya.
Ia selanjutnya dijemput petugas untuk di evakuasi menuju karantina BDP BPK Pering pada Kamis (18/6). Dikatakan pihak keluarga AS sudah melakukan isolasi mandiri. “Jumat, 19 Juni Tim Surveillance Kabupaten dan Petugas Puskesmas rencana melaksanakan tes, tracing, treatment dan Isolasi bagi kontak erat,” katanya.
Kedua, petugas GTPP menerima laporan terhadap warga berusia 68 tahun asal Desa Tegal Tugu. Pria ini merupakan pedagang di Pasar Umum Gianyar yang reaktif saat rapid test massal di areal pasar relokasi Kelurahan Semplangan. “Yang bersangkutan merupakan warga positif dari rapid test massal hari pertama, yakni dari 542 pedagang ada 2 yang reaktif. Sementara untuk 3 warga yang reaktif saat rapid test massal hari kedua masih menunggu hasil Swab,” katanya.
Dikatakan, tim surveillance Kabupaten berkoordinasi dengan pihak RSUD Sanjiwani Gianyar meminta agar DMR bisa diisolasi di Rumah Sakit Sanjiwani, walaupun kakek 68 tahun ini tidak bergejala. “Tetapi mempertimbangan umur beliau yang masuk dalam kelompok risiko, dan disepakati di rawat di RSUD Sanjiwani. Selanjutnya akan dilakukan test, tracing, treatment dan isolasi bagi kontak erat,” katanya.
Kasus ketiga, warga yang dipastikan positif COVID-19 asal Desa Samplangan. Gadis 20 tahun ini putri dari warga yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19. “18 Juni sekitar pukul 16.00 WITA yang bersangkutan dilakukan karantina di Bappelkes Denpasar, penjemputan dilakukan oleh tim PSC 119 Gianyar,” katanya.
Kasus keempat, merupakan seorang peternak sekaligus pedagang ayam yang dinyatakan positif COVID-19. Kakek 68 tahun ini mulai demam sejak 2 Juni.
Ia pun sempat memeriksakan diri ke dokter hingga dirujuk ke RS Sanglah. Namun karena diketahui tidak ada kontak dengan warga positif akhirnya kakek asal Desa Ketewel ini dipulangkan. “Akhirnya dia kembali di rapid test hingga swab yang hasilnya positif COVID-19,” katanya.
Petugas sudah melakukan penelusuran ke 13 warga yang pernah kontak erat. Satu diantaranya reaktif berdasarkan rapid test dan sudah menjalani swab test.
Petugas juga kembali melakukan rapid test kepada 10 orang. “Hasilnya 3 orang rencananya dilakukan swab,” katanya.
Kasus kelima, seorang petugas Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang dipastikan positif COVID-19. Perempuan 41 tahun asal Desa Batubulan ini dikonfirmasi positif pada 16 Juni.
Diketahui ia pernah kontak dengan 7 orang naker migran positif dan sopir ambulans posko PKM Denpasar. “NWS ini bertugas mengurus Karantina PMI dari April- 10 Juni, selama itu ada 7 PMI yang terkonfirmasi positif covid-19, ” bebernya.
Menyikapi kasus ini, petugas sudah mengambil langkah terhadap keluarga yakni suami dan 2 orang anak. Mereka telah dilakukan swab oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar bersamaan dengan kontak erat di tempat kerja. “Kalau di seputaran lingkungan tempat tinggal tidak terdapat kontak erat,” katanya.
Kasus terkahir merupakan seorang pedagang berusia 39 yang mengontrak di Denpasar. Pedagang asal Desa Kelusa, Kecamatan Payangan ini diduga tertular dari tuan rumahnya yang lebih dulu positif.
Pedagang ini sudah dibawa ke tempat karantina di BDPBPK Pering. “Tim Surveilans Dinkes dan Puskesmas Payangan akan melakukan tracing 19 Juni,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)