BANGLI, BALIPOST.com – Ketua DPRD Bangli I Wayan Diar setuju dengan rencana Bupati Bangli I Made Gianyar mengangkat tenaga kesehatan berstatus pengabdi menjadi tenaga kontrak daerah. Secara pribadi ia sepakat tenaga pengabdi kesehatan perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Mengingat rata-rata pengabdian mereka sudah cukup lama bahkan ada yang sampai belasan tahun. Namun demikian, sebelum melakukan pengangkatan tenaga kontrak, Diar mengingatkan Bupati agar memikirkan terkait ketersediaan anggaran.
Diar, Kamis (18/6), mengaku sudah mengetahui soal adanya audensi perwakilan Forum Pengadi Tenaga Kesehatan Kabupaten Bangli dengan Bupati Bangli pada Senin (15/6). Karena dirinya selaku pimpinan DPRD mendapat surat tembusan mengenai pertemuan itu. “Mengenai apa hasilnya, ya saya tahu lewat media,” terangnya.
Dari hasil pertemuan itu, Bupati pada intinya berencana menjadikan para tenaga pengabdi kesehatan sebagai tenaga kontrak daerah. Ia pun mengaku setuju dengan hal itu. “Pada prinsipnya saya setuju dengan rencana pengangkatan tenaga kontrak itu. Motivasi saya secara pribadi dengan pak Bupati sama. Namun dengan kondisi seperti sekarang, kayaknya kita harus memkirkan ulang soal anggarannya,” ujarnya.
Menurutnya, sebelum mengangkat pegawai kontrak, ketersediaan anggaran harus dipastikan terlebih dahulu. Jangan sampai setelah pengangkatan pegawai kontrak terealisasi, pemerintah malah tidak siap membayar nafkah mereka.
Karenanya Politisi PDIP asal Desa Belantih, Kintamani pun mengajak Bupati untuk membicarakan, memikirkan dan menghitung dengan cermat kemampuan keuangan daerah. “Jangan sampai memberikan harapan palsu,” tegasnya.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Bupati Made Gianyar saat menerima audensi perwakilan Forum Pengadi Tenaga Kesehatan Kabupaten Bangli menyampaikan apresiasi kepada para pengabdi tenaga kesehatan di Bangli yang selama ini sudah bersedia merelakan waktunya mengabdi melayani masyarakat di bidang kesehatan. Meskipun bayaran yang diterima hanya sekedar. Gianyar mengaku ia sejatinya sudah lama memikirkan apa yang menjadi harapan para tenaga pengabdi kesehatan di Bangli.
Pihaknya akan berupaya memperhatikan harapan para tenaga pengabdi dengan menjadikan tenaga kontrak daerah. Hanya saja tenaga pengabdi yang bakal dijadikan tenaga kontrak harus punya kinerja baik dan benar-benar punya jiwa melayani masyarakat di bidang kesehatan.
Pada pertemuan kemarin, Made Gianyar pun langsung memerintahkan Kepala BKD-PSDM Bangli untuk mengecek tenaga pengabdi yang memang benar-benar layak dijadikan tenaga kontrak. “Saya perintahkan kepala BKD untuk mengecek. Karena biasanya, kalau sudah ada kesempatan, lagi ramai-ramai. Yang sudah lama tidak ngabdi, tiba-tiba datang lagi. Sehingga saya ingin juga kejujuran adik-adik pengabdi semua, kalau di Puskesmas ada yang memang rajin, dan mana yang tidak rajin tolong diberikan data yang benar,” kata Gianyar.
Ia ingin kedepan Bangli benar-benar punya pegawai kesehatan yang bekerja betul-betul dari hatinya dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Bangli.
Mengenai berapa lama masa pengabdian yang harus dimiliki tenaga pengabdi untuk bisa menjadi tenaga kontrak, Bupati asal Desa Bunutin, Kintamani itu menyerahkan hal teknis tersebut ke BKD-PSDM. Yang jelas ia ingin tenaga kesehatan yang jadi tenaga kontrak benar-benar mau bekerja melayani masyarakat.
Termasuk soal berapa jumlah yang akan dijadikan tenaga kontrak daerah, ia menyerahkan ke Kadis Kesehatan. “Saya serahkan ke Pak Kadis berapa rasio idealnya. Paling tidak nanti ada yang bertugas di pustu di desa-desa. Jangan sampai ada pustu yang kosong karena tidak ada petugasnya,” kata Gianyar. (Dayu Swasrina/balipost)