Aktivitas perekonomian di Pasar Galiran, Klungkung. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penutupan sementara Pasar umum Galiran akan diberlakukan mulai Senin (22/6) sampai Rabu (24/6). Setelah itu, saat pasar dibuka Kamis (25/6) nanti, akan ada syarat khusus untuk pedagang yang berjualan.

Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Klungkung, Nyoman Suwirta, seluruh pedagang harus membawa hasil rapid test untuk bisa berjualan di pasar terbesar Bali Timur tersebut.

Ia menjelaskan selama penutupan, seluruh areal pasar akan dilakukan penyemprotan cairan disinfektan. Seluruh gang tempat jalan pengunjung di dalam areal pasar, juga harus dibersihkan dari barang-barang para pedagang. Ini agar sirkulasi udara di dalam pasar menjadi lebih nyaman dan bersih dari pengaruh virus.

Baca juga:  Pedagang Luar Jembrana Wajib Tunjukkan Rapid Test

Sebab, selama ini banyak pedagang saat diimbau langsung, justru membandel. Sikap para pedagang demikian, juga membuat upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19, semakin sulit.

Langkah berikutnya, menyiapkan infrakstruktur tambahan, berupa tempat cuci tangan, alat semprot disinfektan dan tempat sampah. Ini menindaklanjuti banyaknya keluhan pedagang dan pengunjung.

Gugus Tugas melalui Dinas Kesehatan juga akan melakukan rapid test massal selama tiga hari. Total sebanyak 1.700 pedagang, akan dirapid test secara bergiliran.

Baca juga:  Usul Rapid Test Digratiskan, Ini Kata GTPP COVID-19

Setiap hari diambil sekitar 500 pedagang untuk rapid test yang dipusatkan di areal Terminal Galiran. “Rapid test massal ini dilakukan untuk pedagang tetap ber KTP Klungkung. Pedagang dari luar Klungkung, silahkan di-rapid test di luar, di kabupaten asalnya masing-masing,” tegasnya.

Upaya ini sebagai proses seleksi total kepada seluruh pedagang. Para pedagang yang tidak menjalani rapid test tidak boleh jualan di pasar lagi. “Tolong hargai apa yang kami lakukan. Silahkan siapkan isi dapur selama tiga hari. Dagangannya juga agar distop dulu, habiskan dulu stok yang ada. Kalau dilabrak juga, tanggung risiko sendiri,” jelas Suwirta.

Baca juga:  Sempat Lesu, Ekspor Kerajinan Bambu Sudah Membaik

Sebagai antisipasi kalau ada hasil rapid test reaktif, kemudian dilanjutkan test swab jadi positif, RSUD Klungkung juga sudah menambah ruang isolasi sebanyak 20 ruangan dari sebelumnya 40 ruang isolasi. Pihaknya berharap, dengan seluruh persiapan langkah-langkah ini, dapat menghentikan penyebaran COVID-19 lebih cepat. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *