DENPASAR, BALIPOST.com – Lonjakan kasus positif COVID-19 di Bali terus terjadi. Kumulatifnya per Jumat (19/6) mencapai 976 kasus.
Tingginya jumlah kasus ini, menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Bali, Dewa Made Indra akan dibarengi dengan penelusuran kontak erat. Menurut Dewa Indra, Pemprov Bali siap mendukung rapid test massal. Terutama di cluster-cluster baru tempat transmisi lokal yang semakin banyak ditemukan akhir-akhir ini.
Ia mengatakan penambahan transmisi lokal ini sebetulnya tidak lepas dari semakin banyaknya tes dan tracing yang dilakukan oleh pemerintah. “Secara prosedur hal ini tentu dibenarkan oleh pemerintah pusat, karena akan semakin banyak masyarakat yang terpapar virus Corona diketahui dan segera mendapat penanganan yang benar,” jelasnya.
Dewa Indra menambahkan, rapid test massal juga akan segera mengakhiri pandemi ini dengan menangani semua masyarakat terpapar. Ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat kembalinya kehidupan normal dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Melihat perkembangan akhir-akhir ini bahwa transmisi lokal banyak terjadi di cluster pasar, pihaknya meminta kabupaten/kota untuk melakukan rapid test massal di pasar. “Lakukan rapid test, jika memang hasilnya reaktif langsung lakukan swab. Kami dari Pemprov siap mendukung baik rapid test kit maupun tempat karantina,” jelasnya.
Sesuai instruksi Gubernur Bali, lanjut Dewa Indra, batas akhir rapid test massal ini adalah akhir Juni. Untuk Kota Denpasar, kalau bisa akhir minggu ini. “Apapun hasil dari rapid test massal ini, kita terima, sebanyak apapun hasilnya itu adalah kenyataan. Tapi ini jalan terbaik untuk mengetahui jumlah pasti. Ibaratnya cuci gudang, jika semua terdeteksi kita bisa ambil langkah selanjutnya,” tandasnya.
Lonjakan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 kembali terjadi. Dalam sehari bahkan bertambah hingga 81 orang. Mayoritas atau 70 orang diantaranya merupakan transmisi lokal. Sedangkan 11 lainnya merupakan PPLN.
Denpasar masih menjadi penyumbang terbanyak kasus COVID-19. Dari total tambahan 81 kasus, 54 diantaranya ada di Ibukota provinsi Bali ini. Rinciannya, 48 transmisi lokal dan 6 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Di posisi kedua, ada Klungkung yang menyumbang 13 kasus baru. Rinciannya, 12 orang merupakan transmisi lokal dan 1 orang PPLN.
Untuk pasien sembuh, menurut Dewa Indra bertambah 13 orang sehingga jumlah akumulatifnya menjadi 566. Dari 13 orang yang sembuh itu, satu diantaranya merupakan WNA. Kemudian, 1 orang lagi adalah PPLN dan 11 orang sebelumnya tertular karena transmisi lokal.
Pasien meninggal dunia masih tetap tercatat 6 orang. Sedangkan kasus aktif atau pasien positif dalam perawatan sebanyak 404 orang, terdiri dari 403 WNI dan 1 WNA. (Rindra Devita/balipost)