Aparat kepolisian mengawasi perbatasan Prancis dan Spanyol yang baru dibuka kembali Minggu, 21 Juni 2020. (BP/AFP)

LA JONQUERA, BALIPOST.com – Lalu lintas mengalir lagi melintasi perbatasan Spanyol dengan Prancis pada Minggu (21/6) saat karantina wilayah di Spanyol yang diberlakukan pada Maret mulai dikurangi. Dikutip dari AFP, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan awal bulan ini bahwa Madrid akan menghapus pemeriksaan perbatasan dengan sebagian besar negara Uni Eropa lainnya dari 21 Juni.

Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak, menderita lebih dari 28.000 kematian. Ekonomi, khususnya industri wisata, mengalami kehancuran.

“Pagi ini saya adalah pelanggan pertama di toko Spanyol tempat saya biasanya pergi tetapi segera ada sekitar 10 orang di belakang saya,” kata Daniel Angel-Nielleville, seorang pensiunan Prancis yang tinggal di Perpignan, dekat perbatasan dan kerap mengunjungi toko-toko di Spanyol karena harga produknya lebih murah.

Baca juga:  Nasional Catatkan Pasien COVID-19 Sembuh Lampaui Kasus Baru

Madrid dan Barcelona, yang merupakan dua kota terparah terdampak, berada dalam karantina wilayah yang lebih lama dari tempat lain.

Tidak ada cek di perbatasan sejak tengah malam dan lalu lintas mengalir dengan bebas.

Pemerintah Spanyol mengumumkan pada Sabtu bahwa mulai Minggu, warga negara anggota Uni Eropa dan mereka yang berasal dari zona Schengen yang bebas paspor akan diizinkan secara bebas ke Spanyol. Tanpa memerlukan karantina 14 hari.

Baca juga:  Ilmuwan Konfirmasi Keberadaan Varian Covid-19 Baru

Namun, Portugal mengatakan akan menjaga perbatasannya dengan Spanyol ditutup hingga 1 Juli.

Dicabutnya pembatasan menyebabkan warga Spanyol juga diizinkan untuk melakukan perjalanan ke luar daerah yang merupakan kampung mereka untuk pertama kalinya sejak penguncian diberlakukan pada 14 Maret.

“Saya agak takut bepergian, saya tetap berhati-hati,” kata Alba Bartolome (22), yang sedang menunggu kereta ke Murcia dari Stasiun Utama Madrid, Atocha.

Dalam “normal baru”, orang Spanyol harus mengenakan masker di ruang tertutup, menjaga jarak sosial 1,5 meter. Sementara itu, akses ke kolam renang, pantai, hotel dan restoran akan dibatasi.

Baca juga:  Catatan Setahun Pandemi COVID-19 : Libur Panjang Sebabkan Tambahan Kasus Melonjak

Sekitar 600 staf Kementerian Kesehatan ditugaskan di Bandara untuk memeriksa rincian data dan suhu kedatangan penumpang asing. Dokter akan memeriksa setiap kasus yang diduga terpapar COVID-19.

Sanchez telah memperingatkan orang Spanyol untuk tetap waspada. “Kami masih rentan. Kami harus berhati-hati dan mengikuti dengan ketat langkah-langkah kesehatan,” katanya.

Mulai 1 Juli, Spanyol akan sepenuhnya membuka semua perbatasannya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *