GIANYAR, BALIPOST.com – Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Gianyar melakukan penelusuran terkait dugaan kegiatan yoga massal. Kegiatan itu viral di media sosial karena melibatkan banyak warga negara asing (WNA) di tengah wabah COVID-19.
Dari penelusuran, kegiatan itu diselenggarakan di salah satu akomodasi, berlokasi di seputaran Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar. Ketua Harian (GTPP) Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya dikonfirmasi Senin (22/6) siang, mengatakan pihaknya masih akan melakukan penelusuran terkait informasi pelaksanaan yoga massal itu. “Masih coba saya cari tahu,” ucapnya.
Wisnu Wijaya yang juga Sekda Gianyar ini sudah berkoordinasi dengan Bendesa Adat Bitera. Menurut informasi petugas gabungan sudah dikerahkan untuk mendatangi akomodasi yang diduga menggelar yoga massal tersebut. “Bendesa Bitera bersama pecalang, Babinsa dan Babinkamtibmas mendatangi lokasi,” katanya.
Sementara itu Humas GTPP COVID-19 Gianyar, I Gusti Bagus Adi Wicaksana Widhya Utama mengatakan tim sudah menghubungi pengelola akomodasi yang diduga menggelar yoga massal di tengah pandemi COVID-19 itu. “Besok pagi pengelola akan dipanggil bapak Bupati (Made Mahayastra, red) dan pemberian teguran sudah dilakukan oleh Dinas Perizinan Gianyar,” imbuhnya.
Sementara itu, lewat akun Istagram Houseofom Bali, Wissam Barakeh selaku pendiri House Of Om Bali mengaku akna bertanggung jawab terhadap acara yang dilakukan pada 18 Juni 2020 itu. Pihaknya mengakui ada banyak orang yang datang ke tempat tersebut, sesuai foto yang viral di media sosial. “Banyak orang yang datang ke sekolah kami, hal tersebut merupakan kesalahan besar dan tidak masuk akal yang terjadi di masa sulit seperti sekarang ini. Komunitas kami sangat menghargai Bali dan masyarakat Bali,” tulisnya lewat akun Houseofom Bali.
Lebih lanjut dalam akun tersebut disampaikan bahwa acara 18 Juni itu digelar bertujuan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf karena kegiatan itu justru memicu risiko. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena sudah menimbulkan risiko yang serius atas tindakan kami tersebut, kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas tindakan kami yang kurang bertanggung jawab,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)