DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 karena transmisi lokal belakangan merangkak naik. Salah satu yang menjadi kluster penyebarannya adalah pasar tradisional.

Namun, hal ini rupanya tak menyurutkan langkah Bali untuk memenangkan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman dari COVID-19 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri. Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra hadir dalam acara penyerahan Piagam Juara dan hadiah di Sasana Bhakti Praja Gedung C, Jakarta, Senin (22/6).

Bali menyabet dua penghargaan sekaligus dari tujuh kategori yang dilombakan. Kategori pertama, Provinsi Bali menyabet gelar terhormat Juara I untuk sektor / kluster Pasar Tradisional.

Baca juga:  Sidang Eka Wiryastuti Nyerempet DID Buleleng

Atas prestasi ini Provinsi Bali mendapat hadiah berupa tambahan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 3 miliar. Bali juga memperoleh Juara II untuk Kategori Transportasi Publik dengan nominal hadiah berupa tambahan DID sebesar Rp 2 miliar. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto.

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin secara virtual mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman COVID-19. Utamanya dalam memperkuat kesiapan daerah memasuki tatanan normal baru. “Sudah tentu diperlukan inovasi yang menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman COVID-19,” ujarnya.

Baca juga:  Jalan Tol Solusi Pariwisata Menggeliat

Ma’ruf Amin mengaku telah mendengar lebih dari 2.517 inovasi di sektor pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, PTSP, tempat wisata dan transportasi umum. Semua inovasi ini merupakan sumbangan bagi daerah dan sektor ekonomi lainnya untuk dapat segera menyiapkan tatanan normal baru produktif dan aman COVID-19.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian mengatakan sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi.

Baca juga:  Kinerja Penanganan COVID-19 Terbaik di Bali, Jembrana Diganjar DID Rp 14 M Lebih

Upaya prakondisi ini diinisiasi terutama oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian/ Lembaga, juga oleh Pemerintah Daerah di semua tingkatan dengan tujuan agar terjadi gerakan nasional kebersamaan menuju tatanan baru. “Peran Pemda menjadi sangat penting, karena 548 Pemda Tingkat I Provinsi, dan Tingkat II Kabupaten/ Kota bersentuhan langsung dengan masyarakat masing-masing,” ujarnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *