Pentas seni virtual "Bung Karno dan Bali" digelar Minggu (21/6). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pentas seni virtual serangkaian Bulan Bung Karno Tahun 2020 telah sukses digelar, Minggu (21/6) lalu. Acara yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bekerjasama dengan 10 komunitas seni ini memanfaatkan kanal media sosial youtube Pemprov Bali dan Disbud Provinsi Bali.

Tak disangka, tayangan perdana bertepatan dengan peringatan 50 tahun wafatnya Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno ini sangat disambut antusias ratusan penonton. “asyarakat atau netizen menyambut kegiatan tersebut dengan antusiasme tinggi, bahkan tidak sedikit yang melontarkan komentar positif,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam siaran pers Pemprov Bali, Senin (22/6) malam.

Artinya, lanjut Koster, pergelaran virtual bertajuk “Bung Karno dan Bali” tersebut diterima oleh masyarakat. Pihaknya berharap melalui pergelaran virtual ini, seluruh krama Bali, khususnya generasi penerus semakin menjiwai ajaran Bung Karno sebagai Bapak Bangsa.

Baca juga:  Gubernur Koster Siapkan Pergub Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh komunitas dan tim pendukung yang terlibat. Terlebih, mereka sepenuhnya tampil dengan sukarela dan penuh suka cita untuk merayakan semangat Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Bung Karno dengan tanpa biaya.

“Ini kerja gotong royong kita dalam mengaktualisasikan ajaran Trisakti Bung Karno untuk menyongsong Bali era baru,” ujarnya.

Kun menambahkan, pergelaran seni virtual berdurasi 50 menit tersebut memadukan pentas teater, musikalisasi puisi, dan kesenian tradisional dalam teknik sinematografi. Pentas diawali pembacaan puisi “Ode Bagi Bung Karno” oleh penyair Warih Wisatsana diiringi dentingan nada gangsa serta alunan suara kidung.

Baca juga:  Bulan Bung Karno Diisi Berbagai Kegiatan Sosial

Berikutnya, Komunitas Mahima membawakan garapan berjudul “Nyoman Rai Srimben” dengan pengambilan gambar berlokasi di Bale Agung Buleleng, tempat kelahiran Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, Ibunda Bung Karno, dengan puisi dan iringan gitar yang dipadu nyanyian. Kemudian SLBN 1 Badung menampilkan musikalisasi puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia” yang mengambil lokasi di Aula SLBN 1 Badung.

SMAN 3 Denpasar menampilkan karya seni berjudul “Pelecut Baja” bertempat di Aula SMAN 3 Denpasar, menyajikan alat musik tradisional seperti suling yang dipadu dengan gamelan Bali dan musik modern. Sementara SMKN 5 Denpasar menyajikan garapan berjudul “Minum Seni dan Kultur” menampilkan garapan tari dan vocal, diiringi gamelan Bali.

Baca juga:  Di Buleleng, Sejumlah PNS dan Guru Jadi Bacaleg Belum Serahkan Surat Pengunduran Diri

Penabuh nampak memakai masker yang menawan berwarna merah dan putih. Sanggar Gumiart menampilkan garapan berjudul “Merajut Adab Nusantara” yang menampilkan 5 penari wanita dengan permainan kipas, dan wastra songket.

Sebagai pengiring kendang, suling yang dipadu dengan musik modern. SMKN 3 Sukawati mengangkat garapan berjudul “Spirit Bung Karno dengan memadukan semua unsur seni, seperti tari, tembang, musik, seni vokal, teater, puisi, dan pedalangan.

Teater Selem Putih menampilkan teater dengan judul “Sarinah” dengan lokasi di Studio Teater Selem Putih Buleleng yang menyindir kaum politisi yang sengaja menirukan penampilan mirip Bung Karno, namun tidak mengamalkan ajarannya, seperti Trisakti. Pertunjukan ditutup dengan penampilan Grup Band Mr. Botax yang berjudul “Bung Karno Bapak Bangsa”. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *