DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus positif COVID-19 di Bali masih relatif tinggi, Selasa (23/6). Mencapai puluhan kasus, bahkan lebih banyak dari sehari sebelumnya yang mencapai 35 orang.
Dari data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 1.116 kasus. Terdapat 36 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Selain itu ada penambahan pasien sembuh mencapai puluhan orang. Kumulatif kasus sembuh sebanyak 639 orang. Atau bertambah 24 pasien sembuh dari sehari sebelumnya.
Sampai saat ini, jumlah kasus aktif mencapai 468 orang. Untuk pasien meninggal tidak terjadi penambahan, masih 9 orang.
Pemeriksaan Spesimen
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan pemeriksaan dalam sehari ini mencapai 17.908 spesimen.
666.219 spesimen.
Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.051 orang sehingga kumulatifnya mencapai 47.896.
Jika diperhatikan, ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Papua.
Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 18 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Sebanyak 8 tidak ada tambahan kasus.
Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 506 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 19.241 pasien. Kasus meninggal bertambah 35 orang sehingga total kasus menjadi 2.535 orang. “Peningkatan kasus ini merupakan upaya tracing agresif dan pemeriksaan yang lebih massif,” ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, masih ada orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini sebanyak 35.983 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.348 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 442 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini.
Disebutkan, pemerintah telah menetapkan di wilayah Jabodetabek ada pembagian waktu kerja di kantor. Oleh karena itu, ia meminta agar semua bersama-sama mematuhi menjaga jarak, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan. “Mari kita tetap komitmen untuk bersama-sama melakukan perubahan secara mendasar pada keluarga kita. Tujuannya hanya satu agar aman dan memutus penyebaran COVID-19,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)