TABANAN, BALIPOST.com – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di hari kedua, Selasa (23/6) masih ada SMP negeri yang nihil pendaftar. Meski demikian, Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan memastikan sekolah yang belum mendapatkan siswa tersebut masih memiliki peluang ketika nantinya jalur zonasi mulai dibuka, karena saat ini masih terfokus pada jalur Afirmasi, Perpindahan Orang Tua dan Jalur Prestasi.
Dari informasi yang dihimpun, salah satu SMP negeri yang masih nihil pendaftar saat PPDB online yakni SMPN 5 Kediri. Dimana sekolah ini memang baru mulai dibuka awal tahun 2019, untuk menampung siswa di daerah lantaran penerapan sistem zonasi.
Sayangnya, untuk PPDB kali ini, sekolah yang berlokasi di eks gedung SDN 5 Abiantuwung, Kediri ini masih minim pendaftar. “Sudah dua hari PPDB online dibuka untuk jalur Afirmasi, Perpindahan Orang Tua, dan Prestasi, sekolah kami masih belum ada yang mendaftar,”beber Kepala SMPN 5 Kediri I Nyoman Sutarya.
Diterangkannya, sistem PPDB di SMPN 5 Kediri menggunakan format google form dimana siswa mendaftar via WhatsApp. Dimana untuk PPDB tahun ini SMPN 5 Kediri mengaku siap menampung 128 siswa atau 4 rombel, dengan masing-masing rombel sebanyak 32 orang. “Semoga di jalur zonasi ada yang mendaftar, masih kami tunggu karena memang belum dibuka, saat ini baru melalui tiga jalur itu saja,” ujarnya.
Untuk pendaftaran jalur zonasi, lanjut kata Sutarya dari kalender pendidikan rencananya akan dimulai sejak 29 Juni sampai dengan 1 Juli. Dan untuk pengumumannya, pada 8 Juli. “Nanti pendaftaran kembali untuk jalur Zonasi
pada 9-11 Juli,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Nyoman Putra dikonfirmasi terkait adanya sekolah yang nihil pendaftar untuk tiga jalur yang dibuka dalam PPDB online hanya meminta agar pihak sekolah untuk tetap bersabar. Dikatakannya ini dikarenakan jalur Zonasi memang belum dibuka. “Ya ini kan baru Jalur Prestasi, Afirmasi dan Perpindahan Orang Tua, sabar dulu,” tegasnya.
Terkait hal ini, pihaknya juga mengaku telah melakukan pengawasan terhadap sekolah favorit untuk mengantisipasi kemungkinan kelebihan siswa. “Tetap akan kami pantau terus, saat ini proses PPDB masih berproses mudah-mudahan lancar,” ucapnya.
Seperti diketahui SMPN 5 Kediri ini merupakan salah satu dari sekolah baru sejak 2 tahun lalu, selain SMPN 6 Tabanan. Sekolah dibuat dengan memanfaatkan gedung SD yang jumlah siswanya sedikit untuk mengantasi tercecernya siswa tidak tertampung di sekolah negeri khusus di Kecamatan Kediri. Meski masuk kategori
sekolah negeri, keberadaan sekolah ini belum dikenal luas. (Puspawati/Balipost)