DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Rabu (24/6), Bali masih stabil mencatat puluhan kasus baru. Jumlahnya kembali lebih banyak dari sehari sebelumnya, yang mencapai 36 kasus.
Dari catatan, Bali mulai melaporkan kasus positif COVID-19 baru hingga mencapai puluhan orang sejak Rabu (10/6). Terdapat 32 kasus baru dilaporkan pada hari itu.
Sejak itu, genap dua pekan, Bali masih terus menambahkan puluhan kasus tiap harinya. Pada hari ini, dari data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 1.158 kasus. Artinya, ada 42 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Selain itu ada penambahan pasien sembuh. Kumulatif kasus sembuh sebanyak 646 orang. Atau bertambah 7 pasien sembuh dari sehari sebelumnya.
Sampai saat ini, jumlah kasus aktif mencapai 503 orang. Untuk pasien meninggal tidak terjadi penambahan, masih 9 orang.
Pemeriksaan Spesimen
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan pemeriksaan dalam sehari ini mencapai 21.233 spesimen. Total yang diperiksa mencapai 689.492 spesimen.
Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.113 orang sehingga kumulatifnya mencapai 49.009 kasus.
Jika diperhatikan, ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Maluka Utara, dan Kalimantan Selatan.
Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 18 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Sebanyak 5 provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.
Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 417 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 19.658 pasien. Kasus meninggal bertambah 38 orang sehingga total kasus menjadi 2.573 orang.
Sehingga, lanjutnya, masih ada orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini sebanyak 36.648 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.069 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 443 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini.
“Harus kita pahami kembali bahwa penularan dari hari ke hari di beberapa provinsi menandakan masih ada penularan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan masih ada kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Disebutkan, seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang yang rentan tidak menggunakan masker, penularan pasti akan terjadi, persentasenya 100. “Menggunakan masker adalah cara yang paling tepat. Tentunya dengan cara yang benar, menutup hidung dan mulut,” sebutnya.
Ia kembali mengajak untuk menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan yang baru dalam keluarga. “Kita mampu melaksanakan itu, dan kita pasti mampu,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)