Petugas sedang menaruh spesimen swab untuk dites PCR. (BP/eka)

BANGLI, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli mencatat terjadi penambahan kasus positif jenis transmisi lokal pada Rabu (24/6). Seluruh kasus masuk klaster tenaga kesehatan (nakes) asal Abuan yang sebelumnya sudah mencatat 14 kasus.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan ada dua kasus positif baru yang dilaporkan. Keduanya merupakan warga Desa Abuan, Susut. Keduanya masih satu keluarga dan tinggal dalam satu pekarangan dengan 14 orang keluarga tenaga kesehatan (nakes) yang lebih dulu dinyatakan positif.

Baca juga:  Diskes Bali Ambil Sampel PDP COVID-19 di RSUD Buleleng

Ia menjelaskan 2 warga yang dinyatakan positif tersebut masing-masing perempuan berumur 13 tahun dan laki-laki 23 tahun. Keduanya menjalani tes swab pada 22 Juni lalu bersama 14 orang lainnya yang lebih dulu dinyatakan positif. “Dua kasus hari ini adalah hasil swab tanggal 22 Juni lalu. Dari 16 yang diswab saat itu, yang keluar hasilnya 14. Dan sekarang menyusul keluar hasilnya lagi dua dengan hasil positif,” jelasnya.

Baca juga:  Pasien COVID-19 di RSU Bangli Terus Berkurang, Isoter Nihil

Menindaklanjuti tambahan kasus tersebut, Dirgayusa mengatakan tim kesehatan dari Gugus Tugas akan melakukan tracing terhadap warga yang sempat kontak raat dengan kedua warga yang dinyatakan positif covid itu. Disampaikan juga bahwa 8 orang warga Abuan yang telah menjalani rapid tes, Selasa (23/6) dengan hasil reaktif, telah diswab Rabu (24/6).

Swab dilaksanakan di RSU Bangli. “Mengenai hasilnya, belum keluar,” tandasnya.

Sebelumnya, terdapat 14 orang warga Abuan, Susut yang positif COVID-19. Keempatbelasnya merupakan hasil pengembangan dari kasus tenaga kesehatan (nakes) asal desa setempat yang bertugas di salah satu rumah sakit swasta di Gianyar.

Baca juga:  Ketersediaan APD Minim, Dana Tak Terduga Diminta Segera Dieksekusi

Nakes tersebut lebih dulu dinyatakan positif COVID-19 beberapa waktu lalu. Nakes tersebut masih satu keluarga dan tinggal dalam satu pekarangan dengan 14 orang itu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *