GIANYAR, BALIPOST.com – Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyerahkan sejumlah bantuan bencana di 5 pura yang belum lama ini mengalami kerusakan akibat bencana. Total dana bantuan bencana yang diserahkan Bupati Mahayastra sebesar Rp 1,45 miliar, diterima oleh bendesa adat desa setempat bersama dengan kepala desa, di wantilan masing-masing pura, Kamis (25/6).
Bantuan pertama sebesar Rp 100 juta diserahkan untuk pembangunan balai pawedan di areal Pura Masceti, Desa Medahan yang roboh diterjang ombak pada Mei lalu. Berdasarkan penuturan Bendesa Adat Desa Medahan, I Wayan Putra Jaya, keberadaan balai pawedan di pinggir pantai Masceti tersebut sangat vital.
Balai pawedan tersebut digunakan oleh masyarakat yang melakukan rangkaian upacara melasti, melis, ataupun rangkaian ngaben yang prosesnya dilakukan di pantai. “Balai pawedan ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat Medahan namun juga masyarakat desa lain seperti Beng, Tulikup, Gianyar dan yang lainnya, karena banyak masyarakat yang melakukan upacara keagamaan di Pantai Masceti,” terang I Wayan Putra Jaya.
Bantuan kedua sebesar Rp 500 juta diserahkan Bupati Mahayastra di wantilan Pura Giri Jagatnata, Desa Ketewel. Sejumlah bangunan di pura ini mengalami kerusakan setelah diterjang angin ngelinus pada 22 Mei lalu.
Berdasarkan penuturan Kepala Desa Ketewel Putu Gede Widya Kusuma Negara, SH, yang juga merupakan mangku alit di Pura Giri Jagatnata Ketewel, bantuan bencana ini akan digunakan untuk pembangunan balai prawartaka, balai paebatan, balai gong, pelinggih Ida Ratu Lingsir, dan perbaikan penyengker.
Sementara itu Bendesa Adat Ketewel I Wayan Ari Suthama, SH mengatakan, memang pembangunan sudah dilakukan sebelum bantuan diterima, karena di Pura Giri Jagatnata akan dilaksanakan upacara dalam waktu dekat. “Jadi pembangunan harus segera tuntas, kami ngebon dulu, terima kasih kepada Bapak Bupati karena bantuan bencana bisa direalisasikan dengan cepat,” kata Ari Suthama.
Bantuan ketiga diserahkan di Pura Puseh Desa Mas sebesar Rp 400 juta diterima oleh Bendesa Adat Desa Mas, I Wayan Gde Kardana. Bantuan tersebut digunakan untuk membangun balai paselang yang beberapa waktu lalu mengalami kebakaran. Bantuan berikutnya diserahkan di wantilan Pura Dalem Balingkang Banjar Jasan, Desa Sebatu yang diterima Bendesa Adat Jasan I Wayan Gede Darmawan.
Bantuan tersebut digunakan untuk memperbaiki balai pawedan yang roboh diterjang hujan angin. Bantuan terakhir diserahkan di Pura Er Jeruk Banjar Semaon, Desa Puhu sebesar Rp.250 juta yang diterima Bendesa Adat Semaon, I Wayan Tempo.
Bantuan tersebut digunakan untuk membangun balai perantenan suci yang rusak ditimpa pohon tumbang.
Bupati Mahayastra saat menyerahkan bantuan di semua tempat selalu menegaskan bahwa pihaknya akan mengupayakan bantuan bencana bagi masyarakat yang tertimpa musibah. “Karena Gianyar rawan bencana, satu karena puting beliung, kedua kebakaran, ketiga tanah longsor, itu rutin hampir tiap tahun, kita harus menyiapkan diri untuk mengalokasikan anggaran agar jangan sampai nanti begitu bencana pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Seperti sekarang ini, kejadian cukup besar kita bisa cepat hitungan minggu, paling lambat 1 bulan, kita ingin serentak ini cair,” terang Bupati Mahayastra.
Bupati Mahayastra juga meminta agar visi misi desa disesuaikan dengan visi misi pemkab. Sehingga mudah bagi pihaknya untuk memberi bantuan karena adanya keselarasan program pembangunan. (Adv/balipost)