DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus baru terkonfirmasi positif di Bali tidak lagi berjumlah puluhan. Rekor baru dicapai Bali pada Sabtu (27/6).
Pasalnya, kasus baru COVID-19 per 24 jam terakhir sudah melampaui 100 orang. Bali, bahkan kembali masuk dalam 5 besar provinsi yang mengalami kenaikan kasus signifikan pada hari ini.
Pada hari ini, dari data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 1.369 kasus. Artinya, ada 106 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Selain itu ada penambahan pasien sembuh. Kumulatif kasus sembuh sebanyak 751 orang. Atau bertambah 21 pasien sembuh dari sehari sebelumnya.
Untuk pasien meninggal masih tetap 11 orang, tidak ada penambahan. Pasien dirawat dan dikarantina sebanyak 607 orang.
Spesimen Diperiksa
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan per pukul 12.00 WIB, pemeriksaan mencapai 21.589 spesimen. Total sebanyak 753.370 spesimen sudah diperiksa.
Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.385 orang sehingga kumulatifnya mencapai 52.812 kasus.
Jika diperhatikan, ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur dengan 277 kasus baru dan 190 sembuh, DKI Jakarta 203 kasus baru dan 68 sembuh, Jawa Tengah sebanyak 197 kasus baru dan 22 sembuh, Sulawesi Selatan sebanyak 146 kasus baru dan 41 sembuh. “Dan Bali melaporkan 106 kasus baru, dan 21 sembuh,” jelasnya.
Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 18 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Empat provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.
Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 576 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 21.909 pasien. Kasus meninggal bertambah 37 orang sehingga total kasus menjadi 2.720 orang.
Sehingga, lanjutnya, masih ada orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini sebanyak 40.541 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.522 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 448 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini.
Ia mengatakan sumber penularan mayoritas karena tidak menjaga jarak dan mencuci tangan. “Ini adalah permasalahan yang kami dapatkan di lapangan,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, untuk saudara kita yang terinfeksi dan mengalami keluhan gejala dan dirawat di RS, ini lebih aman jika diisolasi. Jika tidak diisolasi maka akan membahayakan.”
Yurianto pun mengatakan vaksin sampai saat ini masih belum ditemukan. “Mari secara bersama-sama menerapkan protokol kesehatan agar aman dari penyebaran COVID-19. Bersama-sama kita pahami bahwa penularan bisa terjadi dimana-mana, bahkan di rumah,” ajaknya.
Oleh karena itu, ia menekankan, protokol kesehatan harus diikuti. Langkah ini bukan langkah yang sulit tapi butuh komitmen yang kuat. “Kami yakin kita bisa melakukan ini, katena kita tidak pernah sendiri. kita pasti bisa menangani ini,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)