SEMARAPURA, BALIPOST.com – Puluhan kader PDIP Klungkung mendatangi Polres Klungkung, Senin (29/6). Mereka datang membawa atribut partai seperti bendera dan spanduk, bertuliskan “Saya Bukan HTI, Saya Bukan PKI, Saya PDI Perjuangan”, mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aksi pembakaran bendera partai dan pelecehan terhadap Ketua Umum PDIP.
Setelah tiba di depan Polres Klungkung, Ketua DPC PDIP Klungkung menyerahkan pernyataan sikap, sebagai bentuk dukungan moral bagi pihak kepolisian untuk mengusut tuntas para pelakunya. Aksi ini dilakukan serentak seluruh kader PDIP se-Bali. Khusus di Klungkung, pelaksanaannya diawali dengan orasi kepartaian oleh pengurus DPC.
Sekretaris DPC PDIP Klungkung, Sang Nyoman Putrayasa, dalam orasinya tegas menyampaikan PDIP memiliki sejarah panjang di dalam memperjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi diintervensi, dipecah belah dan puncaknya penyerangan kantor DPP Partai pada 27 Juli 1996 silam. “PDIP akan terus mengobarkan perjuangan bagi dedikasi partai untuk rakyat, bangsa, dan negara Kesatuan Republik Indonesia. PDIP tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa. Kami adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa,” teriak politisi senior PDIP ini.
PDIP sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan dengan membakar bendera partai. Meskipun ada pihak yang sengaja memancing di air keruh, termasuk aksi provokasi dengan membakar bendera partai, dia percaya rakyat tidak akan mudah terprovokasi.
Seluruh kekuatan partai, baik di pusat maupun daerah, saat ini fokus pada upaya membantu rakyat di dalam melawan Pandemi COVID-19. Pengurus partai menyatu dengan rakyat, memerangi COVID-19, dengan seluruh dampaknya secara sosial dan ekonomi. Itu menjadi skala prioritas bersama.
Dalam orasinya ditegaskan, Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri telah memberi perintah untuk merapatkan barisan dan menempuh jalan hukum, memperkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati partai. Setelah orasi, barulah massa bergerak bersama ke Mapolres Klungkung.
Usai penyerahkan pernyataan sikap kepada pihak kepolisian, Ketua DPC PDIP Klungkung, A.A Gde Anom, mengatakan total ada sekitar 25 kader yang ikut dalam aksi. Kepada seluruh kader agar jangan terpancing.
Jangan mudah terperovokasi oleh ulah oknum yang membakar bendera partai. Dia menegaskan kepada kadernya agar menghormati ketua umum. “Mari rapatkan barisan. Sikap kami jelas mendukung penuh pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini, untuk mencari siapa dalang yang telah dengan sengaja membakar bendera partai dan melecehkan ketua umum,” sorot Anom.
Wakapolres Klungkung Kompol Sindar Sinaga, yang menerima kedatangan massa menahannya di depan pintu masuk Mapolres Klungkung. Massa tidak diberikan masuk karena pertimbangan dalam suasana pandemi COVID-19.
Namun, pihaknya menegaskan sudah menerima pernyataan sikap dari PDIP Klungkung. Pihaknya menegaskan, selanjutnya akan meneruskan pernyataan sikap dari partai ini ke Mapolda Bali. “Kasus pembakaran bendera partai ini kan di daerah lain, bukan di sini. Jadi, ketika ada pernyataan sikap untuk mendukung usut tuntas kasus tersebut, kami sudah terima dan akan meneruskannya ke Polda Bali,” tegas Sindar Sinaga. (Bagiarta/balipost)