Tim GTPP melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19 di Pasar Adat Desa Padangsambian. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Gabungan GTPP yang terdiri dari unsur Disperindag, Satpol PP, Doskominfos, TNI/Polri, Aparat Desa Adat dan Dinas serta relawan, Senin (29/6) memantau langsung pelaksanaan protokol kesehatan di Pasar Desa Adat Padangsambian, Denpasar.

Menurut Kepala Pasar Desa Adat Padangsambian I Wayan Nestika sebelumnya ada 1 pedagang positif COVID-19. Dari hasil rapid test, ada 24 pedagang reaktif dan saat ini sudah dilakukan test swab. Sementara ini, mereka masih menunggu hasil tes.

Terungkap pula, sebagian besar pedagang yang reaktif itu ada di los ikan. Los itu pun sudah ditutup sementara.

Baca juga:  WHO Keluarkan Peringatan Produk Empat Sirup Buatan India

Terkait hal tersebut, pihak pengelola pasar sudah melalukan upaya-upaya pencegahan antara lain memasang poster himbauan protokol kesehatan di lingkungan pasar dan melakukan penyemprotan disinfektan lingkungan pasar dan fasilitasnya.

Ditambahkannya, saat ini sudah ada pengawasan pada pintu masuk dan keluar pasar oleh petugas.

Begitu juga selalu memberikan imbauan dan larangan terhadap penggunaan plastik sekali pakai di pasar serta menyediakan sarana mencuci tangan.

Baca juga:  Kamar Isolasi COVID-19 di RS Wangaya Penuh, Dua Ruangan Kembali Difungsikan

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Nyoman Putra Astawa didampingi Kabid Tramtib Satpol PP Komang Kusumaedi mengatakan dari hasil pemantuan, selama ini seluruh masyarakat, baik pembeli dan pedagang telah memakai masker. Meskipun diakuinya, masih ditemukan yang belum tepat cara penggunaannya.

“Tim GTPP telah memberikan edukasi terkait cara pemakaian masker yang benar secara langsung baik kepada pedagang maupun masyarakat pengunjung/pembeli,” ujar Putra.

Ia juga melihat sudah ada beberapa pedagang menggunakan APD berupa face shield.

Baca juga:  Ini, Tiga Desa/Kelurahan di Denpasar Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Berdasarkan hasil pemantauannya, sebelumnya sudah pernah dilakukan pengecekan suhu tubuh terhadap semua pedagang maupun pengunjung di pasar itu. Namun saat ini alat tersebut sudah rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk pengecekan suhu tubuh.

“Kami sudah lakukan edukasi bahwa pengecekan suhu tubuh sangat penting untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 ini. Sudah pula kami sarankan untuk segera menyediakan thermo gun agar dapat dilakukan pengukuran suhu tubuh sesuai dgn protokol kesehatan,” ungkapnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *