Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kondisi penambahan kasus baru positif COVID-19 di Bali belum melandai. Kasus baru positif COVID-19 per Senin (29/6), masih mencapai puluhan kasus.

Dari data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 1444 kasus dari 1.414 sehari sebelumnya. Artinya, ada 30 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Selain itu ada penambahan pasien sembuh. Kumulatif kasus sembuh sebanyak 783 orang. Atau bertambah 12 pasien sembuh dari sehari sebelumnya.

Untuk pasien meninggal tidak ada penambahan. Kumulatif pasien meninggal mencapai 13 orang. Sedangkan pasien dirawat atau kasus aktif, jumlahnya mencapai 648 orang.

Spesimen Diperiksa

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan per pukul 12.00 WIB, pemeriksaan mencapai 11.783 spesimen. “Ada 46 laboratorium pada Sabtu dan Minggu yang tidak beroperasi,” ujarnya.

Baca juga:  Bertemu Menparekraf, Ini Penegasan Gubernur Koster Soal Dibukanya Kembali Pariwisata Bali

Total sebanyak 782.383 spesimen sudah diperiksa. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM).

Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.082 orang sehingga kumulatifnya mencapai 55.092 kasus.

DKI Jakarta melakukan pemeriksaan 21.406 per 1 juta penduduk. Jauh di atas rata-rata yang dilakukan, Jepang misalnya. Di Bali melakukan tes sebanyak 7.751 per satu juta penduduk. “Angka-angka ini adalah pedoman kita untuk melakukan pemeriksaan lebih massif lagi pada daerah-daerah tertentu yang secara data kasusnya bertambah signifikan,” kata Yurianto.

Jika diperhatikan, ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Kalimantan Tengah.

Baca juga:  Minggu Kedua Desember, Uji Coba Perdana MLFF Dilakukan di Tol Bali Mandara

Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 21 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Untuk 13 provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 864 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 23.800 pasien. Kasus meninggal bertambah 51 orang sehingga total kasus menjadi 2.805 orang.

“Kalau kita kaji rata-rata sembuh, maka angka rata-rata dunia adalah 54,15 persen. Memang angka nasional kita masih di bawahnya, yaitu 41,48 persen. Namun kalau kita mengacu pada rata-rata dunia, maka ada 18 provinsi yang angka kesembuhannya di atas rata-rata kesembuhan dunia. Bahkan ada 5 provinsi, angka kesembuhannya di atas 80 persen,” paparnya.

Baca juga:  Pascapenyesuaian, Ini Realisasi PAD Bali

Sehingga, lanjutnya, masih ada orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini sebanyak 41.605 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.335 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 448 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini. “Kerja bersama kita semakin hari menunjukkan hasil yang baik. Namun kita harus meyakini wabah COVID-19 ini masih terjadi, masih mungkin terjadi,” ujarnya.

Ia mengatakan pada hari-hari kerja, perhatikan betul bahwa protokol kesehatan tidak bisa dilakukan dengan baik. Seperti pada makan siang, masih saja bergerombol. Juga mematuhi menjaga jarak di transportasi umum. “Mari komitmen ini tetap kita jaga, agar bersama-sama memutus penyebaran COVID-19 ini,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *