BANGLI, BALIPOST.com – Ketersediaan stok sembako Pemkab Bangli untuk warga yang menjalani karantina mandiri sudah menipis. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya jumlah warga yang selama ini menjalani karantina mandiri akibat Covid-19.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli I Wayan Karmawan Selasa (30/6) menyebutkan saat ini stok sembako yang masih tersedia sekitar 1500 paket. Jumlah itu diakuinya terbatas mengingat kebutuhan sembako untuk warga yang menjalani karantina banyak. Karenanya pihaknya telah membuat usulan terkait pengadaan tambahan sembako.
“Stok sembako sebenarnya masih ada. Tapi jumlahnya sudah menipis. Kita akan mengajukan penambahan lagi, mengingat usulan kebutuhan sembako yang masuk dari Dinas Kesehatan untuk warga yang menjalani karantina mandiri setiap harinya banyak. Kami tentu harus selalu siap sehingga kami akan ajukan tambahan anggaran,” terangnya.
Adapun usulan anggaran yang diajukan yakni Rp 570 juta untuk pengadaan 3000 paket sembako.
Karmawan menjelaskan selama ini pemberian bantuan logistik terhadap warga yang menjalani karantina dilakukan Dinas Sosial berdasarkan data yang diberikan Dinas Kesehatan. Pada periode 17 Juni sampai 30 Juni saat ini, jumlah warga Bangli yang menjalani karantina mandiri ada sebanyak 494 jiwa. Tersebar di beberapa desa yakni Abuan, Kelurahan Kubu, Kawan, Cempaga, Desa Sulahan, Langgahan, Sekardadi, Kelurahan Bebalang, Desa Susut, Apuan, dan Mangguh.
Nilai bantuan sembako yang diberikan per satu orang yang menjalanni karantina manddiri yakni Rp 150 ribu. Paket bantuannya berupa beras, telur, dan pangan lainnya. Bantuan tersebut untuk kebutuhan selama 14 hari. Bantuan paket sembako selama ini disalurkan Dinas Sosial kepada warga melalui pihak desa masing-masing. (Dayu Rina/Balipost)