DENPASAR, BALIPOST.com – Penambahan kasus baru positif COVID-19 di Bali menunjukkan tren naik turun. Kasus baru positif COVID-19 per Selasa (30/6), lebih banyak dibandingkan sehari sebelumnya. Bahkan kembali ada tambahan pasien meninggal.
Dari data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 1.493 kasus dari 1.444 sehari sebelumnya. Artinya, ada 49 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Selain itu ada penambahan pasien sembuh. Kumulatif kasus sembuh sebanyak 798 orang. Atau bertambah 15 pasien sembuh dari sehari sebelumnya.
Untuk pasien meninggal kembali bertambah 1 orang. Dari data yang dilansir Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pasien meninggal merupakan warga Denpasar.
Dengan tambahan itu, kumulatif kasus meninggal mencapai 14 orang. Sementara pasien yang masih dirawat dan menjalani karantina menjadi 681 orang.
Banyak Sembuh
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan per pukul 12.00 WIB, 21.515 spesimen diperiksa. Total sebanyak 803.898 pesimen sudah diperiksa. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM).
Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.293 orang sehingga kumulatifnya mencapai 56.385 kasus.
Ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 19 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Sementara ada 7 provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus, diantaranya Bangka Belitung dan Jambi.
Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 1.006 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 24.806 pasien. Kasus meninggal bertambah 71 orang sehingga total kasus menjadi 2.876 orang. “Kasus sembuh kita sudah cukup banyak. Beberapa provinsi sudah melaporkan di atas 80 persen yang sembuh,” katanya.
Ia mengatakan persentase kesembuhan global di 54 persenan. Sementara di Indonesia, sudah banyak provinsi yang mencatatkan kesembuhan di atas 80 persen.
Sehingga, lanjutnya, masih ada orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini sebanyak 43.797 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.182 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 449 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini. “Kita maknai identifikasi kasus dari realtime pcr maupun ycm merupakan upaya massif kita dalam melakukan tracing yang agresif,” ujarnya.
Tingkat hunian di RS, katanya masih di kisaran 60 persen. Artinya vanyak kasus yang bergejala ringan dan tidak bergejala. “Di tengah-tengah kita banyak yang membawa virus ini. Positif tapi tidak menunjukkan gejala sehingga tidak memerlukan perawatan di RS tapi diisolasi di rumahnya masing-masing,” jelasnya.
Ia pun mengatakan semua pihak ditjntut untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni menjaga jarak lebih dari 1 meter, menggjnakan masker, dan secara rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Dikatakan, di beberapa tempat rentan penularan, seperti di kantor, kendaraan umum, dan di tempat makan. “Kami minta ini menjadi perhatian secara khusus. Penting bagi kita yang harus produktif di luar rumah untuk menjaga jangan sampai sakit. Karena kalau kita sakit dan kembali ke rumah, maka akan menjadi risiko semakin besar bagi yang ada di rumah,” katanya.
Komitmen ini bukan sesuatu yang harus ditawar lagi. “Yakinlah kita akan bisa menjalankan ini,” tutupnya. (Diah Dewi/balipost)