Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kembali mencatatkan satu pasien positif COVID-19 meninggal dunia pada Rabu (1/7). Jumlahnya mencapai 1 orang.

Sehari sebelumnya, Bali juga mencatatkan seorang pasien perempuan meninggal berusia 55 tahun. Perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai PNS di Pemprov Bali itu meninggal dengan riwayat penyakit bawaan infeksi paru-paru.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pasien COVID-19 yang dicatatkan meninggal hari ini merupakan warga Denpasar. Total ada 10 warga Denpasar yang meninggal sejak wabah COVID-19 melanda Bali.

Sementara itu, untuk kumulatif kasus meninggal Bali mencapai 15 orang. Rinciannya 13 WNI dan 2 WNA.

Terjadi pula tambahan kasus positif per pukul 12.00 WIB. Jumlahnya mencapai 34 orang. Sehingga kumulatif kasus saat ini sebanyak 1.527 orang.

Untuk kasus sembuh juga terjadi penambahan. Yang menggembirakan jumlahnya lebih banyak dari kasus baru.

Totalnya ada 62 orang dilaporkan sembuh hari ini. Kumulatif pasien sembuh menjadi 860 orang.

Baca juga:  Kedua Kalinya, Arief Hidayat Jabat Hakim MK

Kasus aktif atau masih dirawat dan menjalani karantina mencapai 651 orang. Rinciannya 650 WNI dan 1 WNA.

Spesimen Diperiksa

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan per pukul 12.00 WIB, 21.738 spesimen diperiksa. Total sebanyak 825.636 spesimen sudah diperiksa. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM).

Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.385 orang sehingga kumulatifnya mencapai 57.770 kasus.

Ada 5 provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni DKI Jakarta melaporkan 217 kasus baru dan 168 orang sembuh, Jawa Timur 185 kasus baru dan 187 sembuh, Jawa Tengah 173 kasus baru dan 100 sembuh, Maluku Utara 147 kasus baru engan 7 sembuh, dan Sulawesi Selatan 130 kasus baru dengan 52 sembuh.

Baca juga:  Malang Strudle Ikut Co-Branding Promosikan Wonderful Indonesia

Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 16 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Sementara ada 5 provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus, diantaranya Bangka Belitung dan Jambi.

“Kasus baru cukup signifikan. Untuk Bali misalnya dari 34 kasus baru yang dilaporkan, hari ini 62 orang sembuh,” ujarnya.

Dari kajian data satu minggu terakhir, rata-rata kesembuhan nasional mencapai 43,2 persen. Lebih rendah dari rata-rata kesembuhan global. “Namun ada 18 provinsi yang melaporkan angka kesembuhan di atas rata-rata kesembuhan dunia yang mencapai 54,23 persen. Bahkan ada 13 provinsi yang akan kesembuhannya di atas 70 persen,” ungkapnya.

Ia mengatakan tingkat kesembuhan ini bisa dicapai karena secara dini bisa menemukan kasus COVID-19 terkonfirmasi dengan gejala sedang ringan segera ditangani di rumah sakit.

Baca juga:  Soal Dibukanya Pariwisata Bali, Indef Sebut Pemerintah Harus Lakukan Ini

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa tingkat hunian RS rata-rata nasional mencapai 55,59 persen dari kapasitasnya yang terpakai. Bahkan ada 21 provinsi tingkat huniannya di bawah itu. Hanya ada 13 provinsi saja yang tingkat huniannya di atas 55,59 persen. “Dan 5 provinsi saja yang tingkat huniannya di atas 75 persen,” jelasnya.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 789 orang sehingga totalnya menjadi 29.595 pasien. Kasus meninggal bertambah 58 orang sehingga total kasus menjadi 2.934 orang.

Seluruh 34 Provinsi sudah terdampak. Sedangkan untuk kabupaten/kota mencapai 451 terdampak. “Kita masih melakukan pemantauan ODP sebanyak 45.192 orang dan pengawasan terhadap PDP 13.296 orang,” sebutnya.

Ia mengatakan harus disiplin mengikuti protokol kesehatan. Hanya dengan cara ini dan bersama-sama bisa menanggulangi COVID-19. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *