TABANAN, BALIPOST.com – Serangan hama tikus dan penyakit lainnya sampai saat ini masih menghantui para petani lahan basah (sawah) di kabupaten Tabanan. Akibatnya, hasil panen pun merosot tajam. Tidak hanya serangan hama, faktor cuaca dan musim dingin juga menyebabkan produksi gabah turun.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hotikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tabanan I Wayan Suandra ketika dikonfirmasi mengakui, hasil panen tahun ini turun. Faktor penyebabnya tidak lain karena adanya serangan hama penyakit dan tikus. “Benar, mengalami penurunan karena banyak serangan hama,”ucapnya, kamis (2/7).
Bahkan diakuinya, serangan hama tikus saat ini cukup parah dibandingkan sebelumnya. Tikus-tikus menyerang tanaman padi sejak beberapa saat setelah ditanam sampai mulai berisi. Akibatnya tanaman padi rusak. Hama tikus ini merusak tanaman padi bagian tengah sawah dan hanya menyisakan di pinggir. “Memang hama tikus sedang menyerang yang menyebabkan padi rusak sehingga produksi menurun,” sebutnya.
Selain tikus, cuaca dan musim dingin saat ini juga menjadi faktor lainnya penyebab produksi gabah turun. Menurut suandra di perhitungan kalender Bali pada sasih kasa dan karo atau pertama dan kedua, sedang terjadi musim dingin. Hal ini berpengaruh pada pembuahan padi saat padi bunting. Proses asimilasi tidak bangus sehingga padi yang keluar ternyata tidaka berisi. “ Karena musim dingin, pembuahannya tidak bagus, sehingga bulir padi yang keluar tidak berisi dan terlihat putih,” jelasnya.
Hal lain yang juga menyebabkan tanaman padi kurang bagus adanya penyakit penggerek batang sejenis kupu-kupu putih. Kupu-kupu bertelur di batang padi sehingga muncul ulat yang masuk ke tanaman padi memakan bagian dalam padi sehingga tanaman padi mati.
Suandra menambahkan, mencegah serangan hama ini, perlu memperhataikan masa tanam. Dengan musim dingin yang puncaknya disasih karo, dipastikan tanaman padi kurang bagus. Pasalnya, proses asimilasi memerlukan sinar matahari dan cauca agak panas agar bulir padi terisi. Selain itu, juga banyak terjadi serangan hama maupun penyakit. “Mungkin cara untuk mengatasi hal ini, dengan memperhatikan masa tanam dan memperhatikan cuaca,” katanya.
Terpisah, Ketua DPC Perpadi Tabanan I Ketut Sukarta mengatakan, hasil panen saat ini merosot tajam. Hasil panen gabah kering panen berkisar diangka 4-5 ton per hektar. Sementara kalau lagi bagus setiap hektar biasanya mencapai 6-7 ton bahkan bisa lebih. “Banyak tanaman padi rusak akibat serangan tikus, sehingga produksi gabah turun tajam,”ucapnya. (Puspawati/Balipost)