DENPASAR, BALIPOST.com – Kompetisi Liga 1 akan digulirkan kembali pada Oktober mendatang. Untuk itu, skuad Bali United akan mulai melakukan latihan pada awal Agustus. Hanya, untuk jadwal kepastiannya, pelatih kepala Bali United, Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues, masih menunggu keputusan manajemen.
Media Officer (MO) Bali United, Alexander Maha Putra Oemanas, di Denpasar, Kamis (2/7) menuturkan, pelatih yang akrab disapa Teco ini menyambut baik rencana digelarnya kembali Kompetisi Liga 1. Alasannya, para pelatih dan pemain bisa bekerja lagi. Alexander menegaskan, pelatih Teco mengakui, selama wabah virus corona ini, tidaklah mudah bagi seluruh klub sepak bola di dunia.
Pasalnya, banyak tim terkendala masalah finansial, ditambah para pemain lama tidak berlatih bersama tim dan sekadar berlatih sendiri di rumah masing-masing. Alexander menjelaskan, sebelum mengumpulkan pemain untuk berlatih, Teco menyarankan supaya diterapkan protokol kesehatan.
Tujuannya, agar para pemain, pelatih dan ofisial benar-benar dinyatakan sehat dan bugar. “Teco menginginkan pelatih, pemain dan ofisial tidak ada yang sakit di dalam tim,” ungkap Alexander.
Terkait pemain Timnas U-19 dan senior, yang harus diturunkan pada klub kontestan Liga 1, Teco menyatakan akan mempelajari dulu regulasi yang dikeluarkan. Misalnya, berapa jumlah pemain yang diturunkan, kemudian berapa lama mereka bertanding di lapangan hijau. “Teco berpendapat, pelatih Timnas yang lebih tahu, apakah skuad Timnas turun pada kompetisi, atau justru Timnas menggelar pemusatan latihan tersendiri, “ kata Alexander.
Disinggung soal rencana Piala AFC akan diputar lagi, Teco menandaskan, Bali United masih berpeluang lolos. Apalagi, Serdadu Tridatu harus melakoni tiga laga lagi, terdiri atas dua di kandang dan sekali partai tandang.
Akan tetapi, Piala AFC akan serentak diselenggarakan di Vietnam, tentunya tuan rumah Vietnam lebih berpeluang. Selama melakoni Piala AFC ini, Bali United menghuni grup G bersama Than Quang Ninh (Vietnam), Svay Rieng (Kamboja), serta Ceres Negros (Filipina) yang dikabarkan mengundurkan diri karena kesulitan masalah keuangan. (Daniel Fajry/balipost)