TABANAN, BALIPOST.com – Sehari setelah hari suci Saraswati, umat Hindu di Bali menyambut hari suci Banyu Pinaruh. Lumrahnya, Banyu Pinaruh disambut dengan mendatangi pesisir pantai.
Tujuannya tiada lain untuk melakukan upacara pengelukatan atau membersihkan diri. Namun di tengah pandemi COVID-19 saat ini, warga masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang bersifat kerumunan.
Desa Adat Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan, menutup akses ke pantai untuk kegiatan melukat Banyu Pinaruh.
Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolia mengatakan, penutupan akses ke pantai ini juga sudah melalui koordinasi dengan Gugus Tugas Desa Adat Yeh Gangga. Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Tabanan. Jika dibuka seperti biasa, diperkirakan ribuan orang akan memadati areal pantai itu.
Secara otomatis hal tersebut akan menimbulkan kerumunan. Apalagi dari data GTPP COVID-19 Kabupaten Tabanan, dalam beberapa hari terakhir angka kasus transmisi lokal masih cenderung meningkat.
Hanya saja, ia menambahkan, untuk masyarakat yang menggelar upacara penting lainnya baru diberikan akses masuk ke pantai. “Kalau untuk Banyu Pinaruh di tengah kondisi saat ini belum diperbolehkan, kami khawatir jika ribuan orang sudah masuk, maka sulit melakukan pengawasan, apalagi sekarang kasus transmisi lokal di Tabanan terus meningkat, kami juga ingin memproteksi warga kami dari penyebaran virus Covid,” tegasnya, (3/7).
Lanjut dikatakan Dolia, penutupan akses ke pantai saat Banyu Pinaruh juga akan dibarengi dengan penjagaan ketat oleh Satgas Gotong Royong Desa Adat Yeh Gangga selama 24 jam di pos pintu masuk. Ini dilakukan agar keputusan yang telah dibuat tidak ada yang dilanggar.
Setidaknya dalam sehari, petugas akan dibagi dalam 3 (tiga) shift, misalnya saja pagi dijaga oleh adat, malam hari oleh gugus tugas maupun linmas. “Pengawasan sudah kami lakukan mulai Sabtu besok, karena kami prediksi sudah ada masyarakat yang mulai melakukan aktivitas ke pantai,” terangnya.
Seperti diketahui Pantai Yeh Gangga merupakan satu dari sekian pantai di kabupaten Tabanan yang ramai didatangi oleh umat Hindu saat pelaksanaan Banyu Pinaruh. Selain lokasinya yang mudah dijangkau, kondisi pantai juga cukup bersih dan nyaman. (Puspawati/balipost)