BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah tempat petirtan di Bangli selama ini selalu ramai didatangi pemedek saat hari Banyupinaruh. Salah satunya Pura Taman Pecampuhan Sala, di Kecamatan Susut.
Pemedek yang datang untuk melaukan ritual melukat di tempat petirtaan itu bisa mencapai ribuan orang. Untuk mengantisipasi berjubelnya pemedek dalam jumlah banyak saat hari Banyupinaruh Minggu (5/7), pihak Desa Adat Sala selaku pengelola tempat petirtaan tersebut akan melakukan pengaturan terhadap pemedek yang datang.
Bendesa Adat Sala I Ketut Kayana dihubungi Jumat (3/7) mengatakan di masa pandemi COVID-19, sejatinya Pura Taman Pecampuhan Sala statusnya belum dibuka kembali. Namun pihaknya tidak bisa melarang jika ada masyarakat yang ingin tangkil bersembahyang dan melakukan ritual melukat saat hari Banyupinaruh nanti. “Tidak mungkin kita suruh balik kalau ada pemedek yang tangkil,” ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan pemedek dalam jumlah banyak, pihaknya telah merencanakan pengaturan. Pemedek yang ingin bersembahyang dan melukat akan dibatasi dan digilir.
Protokol kesehatan juga diterapkan terhadap pemedek. Seperti dengan melakukan pengecekan suhu tubuh dan membuatkan tanda untuk mengatur jarak pemedek saat melaksanakan persembahyangan. “Kami juga persiapkan tempat cuci tangan untuk pemedek,” ujarnya. Untuk melakukan pengaturan tersebut, Kayana mengatakan pihaknya akan menurunkan pecalang desa adat.
Diungkapkan Kayana selama ini Pura Tirta Pecampuhan Sala selalu ramai didatangi pemedek saat hari Banyupinaruh. Bisa mencapai ribuan orang sejak pagi hari. Pemedek yang datang tidak hanya berasal dari seputaran Bangli saja, melainkan banyak berasal dari luar Bangli.
Pura Taman Pacampuhan Desa Pakraman Sala mulai dikenal dan ramai didatangi pemedek dari berbagai daerah, sejak selesai ditata 2017 lalu. Di Pura Taman itu terdapat mata air yang mengalir melalui sejumlah pancuran. Oleh masyarakat mata air yang ada di Pura Taman Pecampuhan Desa Pakraman Sala diyakini sangat baik untuk membersihkan diri dan penyembuhan berbagai macam penyakit. (Dayu Swasrina/balipost)