NEGARA, BALIPOST.com – Hasil rapid test massal yang dilakukan di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jumat (3/7), terdapat enam warga yang reaktif. Dari data yang dihimpun di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jembrana, dari 752 orang warga Banjar Munduk diketahui ada enam orang yang hasilnya reaktif.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Arisantha, sesuai rapid test massal di empat tempek di Banjar Munduk mengatakan, sejatinya dari data jumlah jiwa dari Desa total ada 990 jiwa. Namun dari rapid test yang dilakukan, baru 752 orang yang sudah menjalani rapid test. “Selain warga datang ke balai tempek. Pemeriksaan kesehatan pengambilan rapid test datang ke rumah warga yang belum datang,” terang Arisantha.
Hasilnya dari 752 orang yang telah menjalani rapid test itu, ada enam orang yang reaktif Covid-19. Warga tersebut kemudian diminta untuk karantina di rumah dan pihak keluarga juga diminta untuk menjaga jarak. “Sesuai pedoman penanggulangan Covid-19 akan dilakukan karantina mandiri masing-masing di rumah. Setelah itu segera kita lakukan tes swab,” tandasnya.
Desa bersama Gugus Tugas juga telah melakukan penyisiran serta pendataan warga yang belum melakukan rapid test akan disusulkan. Selama proses rapid test dan penyisiran ke rumah-rumah warga ini, petugas kesehatan juga didampingi petugas Kepolisian dan TNI. Enam orang yang hasilnya reaktif itu menurutnya tersebar di sejumlah tempek. Tidak menumpuk di suatu tempek saja. Warga yang belum menjalani rapid itu, kemungkinan masih berada di luar desa atau daerah karena bekerja. Namun petugas tetap melakukan tracking agar semua warga bisa dilakukan rapid.
Ditambahkannya, untuk selanjutnya pelaksanaan karantina wilayah ini berlangsung selama 14 hari ke depan. Seperti diberitakan sebelumnya, karantina wilayah ini diputuskan setelah banyaknya warga yang diketahui positif Covid-19 terutama di banjar Munduk. Dari penelusuran, dipastikan warga di banjar Munduk ini ada kaitannya dengan warga ber-KTP Denpasar yang sempat pulang kampung ke Desa Berangbang beberapa waktu lalu. Pasien perempuan ini akhirnya meninggal dunia di Denpasar. Total sudah ada enam warga yang tertular dari transmisi lokal. Satu warga dari Berangbang dan lima orang lainnya dari Banjar Munduk. Desa Kaliakah. (Surya Dharma/Balipost)