BANGLI, BALIPOST.com – Seorang anak berusia lima tahun terkonfirmasi positif COVID-19, Jumat (3/7). Oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli, anak asal Desa Mangguh, Kintamani itu untuk sementara ini dikarantina di rumahnya.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa mengatakan anak tersebut diduga terpapar corona akibat sempat kontak erat dengan seseorang di desanya yang positif. Warga itu tercatat sebagai kasus positif COVID-19 nomor 142 dan telah dikarantina di Bapelkes.
Dirgayusa mengatakan anak usia lima tahun yang terpapar tersebut kini dikarantina di rumahnya. Sebab, rumah sakit/tempat karantina pasien yang disediakan pemerintah penuh.
Direncanakan Sabtu (4/7) anak itu baru akan dibawa ke RSU Bangli untuk dirawat. Selama dikarantina di rumahnya, pengawasan terhadap anak tersebut dilakukan Satgas desa dan puskesmas.
Selain anak usia lima tahun, Dirgayusa juga menyebutkan ada dua orang lainnya yang teronfirmasi positif COVID-19, yakni seorang pria 44 tahun asal Desa Songan, Kintamani dan perempuan 49 tahun asal Desa Apuan, Susut.
Sebelum diketahui terpapar, pria asal Desa Songan tersebut awalnya sakit dengan gejala COVID-19. Kemudian dia melakukan pemeriksaan di Puskesmas yang ada di desanya.
Karena kondisinya belum membaik, yang bersangkutan selanjutnya memeriksakan diri ke RS Sanjiwani, Gianyar. “Di situ kemudian dilaksanakan pemeriksaan rapid tes dan swab dan terkonfirmasi positif tanggal 3 juli 2020,” ujarnya.
Karena kondisinya sudah membaik, untuk sementara yang bersangkutan kini juga karantina di rumahnya. Akan ditindaklanjuti oleh Dinkes Bangli pada Sabtu.
Sedangkan perempuan asal Desa Apuan yang terkonfirmasi positif, diduga terpapar corona karena sempat kontak erat dengan seorang warga di desanya yang positif. Warga itu kini tercatat sebagai kasus nomor 144 di kabupaten Bangli.
Perempuan tersebut saat ini juga dikarantina di rumahnya. “Jadi ketiganya masih dikarantina di rumahnya masing-masing,” kata Dirgayusa.
Dengan adanya penambahan tiga kasus tersebut total jumlah kasus COVID-19 di Bangli telah mencapai 154 kasus. Yang masih dirawat 34 orang dan yang sudah sembuh 120 orang.
Mantan Camat Kintamani itu mengatakan saat ini tempat perawatan yang disediakan pemerintah untuk pasien COVID-19 penuh. Melihat kondisi itu, ia pun kembali mengimbau masyarakat di Bangli untuk menyadari dan disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dalam kehidupan saat ini.
“Saya mengimbau masyarakat agar menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan. Kalau rumah sakit penuh, dimana-mana penuh, lantas akan muncul masalah baru. Ini akan memerlukan tenaga dan daya yang lebih lagi untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Dirgayusa. (Dayu Swasrina/balipost)