DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus transmisi lokal di Bali masih terus bertambah. Bahkan pada Jumat (3/7), kasus baru yang mencapai 66 orang seluruhnya terpapar karena transmisi lokal. Kumulatif kasus di Bali kini mencapai 1.706 kasus.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Bali, Dewa Made Indra dalam rilisnya, kasus baru terdiri dari 64 WNI dan 2 WNA. “Jumlah kumulatif pasien positif 1.706 orang, bertambah 66 orang transmisi lokal,” katanya.
Sementara itu, lanjutnya, pasien sembuh juga bertambah 38 orang. Jumlah pasien yang telah sembuh mencapai 913 orang. “Bertambah 38 orang, terdiri dari 37 orang WNI Transmisi lokal dan 1 orang WNA,” ujarnya.
Untuk pasien meninggal, pada Jumat tidak ada tambahan kasus. Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 16 orang. Rinciannya 14 orang WNI dan 2 orang WNA.
Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 777 orang yang berada di 14 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Gran Mega dan BPK Pering.
Dilihat dari sebarannya, kasus baru didominasi 3 daerah dengan total 51 orang. Yaitu Denpasar sebanyak 33 orang, Badung 11 orang, dan Gianyar 7 orang.
Sementara itu, Karangasem bertambah 4 kasus, Tabanan dan Bangli masing-masing bertambah 3 kasus, Klungkung 2 kasus, dan Jembrana 1 kasus. Juga ada tambahan 2 WNA yang terpapar karena transmisi lokal.
Terkait masih tingginya kasus baru jenis transmisi lokal, Gubernur Bali Wayan Koster juga sempat menyinggung dalam pertemuan virtual dengan bendesa se-Bali. Ia khususnya menyoroti klaster pasar.
Mengacu pada perkembangan data terakhir, 5 besar jumlah kasus COVID-19 di Bali adalah Kota Denpasar 649 kasus, disusul Badung 211 kasus, Klungkung 168 kasus, Bangli 154 kasus, dan Gianyar 141 kasus. Perkembangan kasus di beberapa wilayah, khususnya Kota Denpasar mendapat atensi dari Gubernur Koster.
Ia berharap hal ini menjadi perhatian satgas gotong royong berbasis desa adat agar melaksanakan upaya yang lebih serius dalam pencegahan penyebaran COVID-19. “Saya memohon dengan sangat, jangan kendur dan bosan. Tetapkan bekerja dengan komitmen dan semangat tinggi. Ingat juga jaga stamina,” mohonnya.
Khusus terkait klaster pasar, desa adat diminta betul-betul mengawasi penerapan protokol kesehatan di pasar yang ada di wilayahnya. “Pastikan pedagang dan pengunjung menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menggunakan pelindung wajah, jaga jarak dan rajin mencuci tangan. Itu semua harus dipastikan terlaksana dengan baik,” tegasnya. (Rindra Devita/balipost)