NEGARA, BALIPOST.com – Pengerjaan perbaikan senderan Sungai Yehembang, Kecamatan Mendoyo di sidak Komisi III DPRD Bali, Jumat (3/7). Dari sidak pengerjaan yang sedang berlangsung di dekat muara Sungai Yehembang itu, Komisi III memberikan masukan terkait teknis pembangunan.
Ketua Komisi III DPRD Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi WS mengatakan dari pengecekan proyek perbaikan tanggul jebol di Sungai Yehembang itu, ada beberapa yang diminta agar diperhatikan baik pihak Balai maupun pelaksana proyek. Dari pengamatan Komisi III, kawat yang digunakan untuk pengikat batu bronjong terlalu tipis.
Dan dikhawatirkan tidak kuat dan kurang tahan lama. “Saya minta dari pelaksana proyek untuk mengganti kawat pengikat batu bronjong dan cek kekuatan pemasangan dasar. Karena kontur tanah sungai-sungai di Jembrana agak gembur,” terang politisi PDI Perjuangan ini.
Sehingga agar tidak terjadi jebol ketika batu bronjong sudah terpasang, pelaksana diminta untuk mengganti kawat pengikat itu. Proyek batu bronjong di dekat bangsal ini sangat diharapkan warga karena sebagai jalan alternatif di pinggir sungai dan tembus ke bangsal dan pantai Yehembang.
Jalan ini sempat putus karena erosi meskipun saat itu sudah ditangani perbaikan tanggul dengan batu bronjong. Sehingga agar tidak terulang seperti yang sebelumnya, perbaikan harus benar-benar kokoh dan tidak mudah roboh lagi.
Dari pengecekan proyek ini berlangsung selama empat bulan dari Mei-September 2020 senilai Rp 1 miliar lebih dengan pemasangan batu bronjong sepanjang 118 meter. “Mengganti kawat yang lebih tebal agar lebih tahan lama karena sungai juga bercampur dengan air laut (campuhan). Saya (juga) minta BWS (Balai Wilayah Sungai) menjaga kualitas pengerjaan proyek,” tambah Diah Srikandi.
Dan dari masukan warga, agar Balai juga memberdayakan tenaga lokal dalam pengerjaan. Sehingga warga di wilayah proyek juga merasakan manfaatnya. (Surya Dharma/balipost)