DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Sabtu (4/7), Bali kembali melaporkan adanya pasien COVID-19 meninggal dunia. Dari data yang dilihat di https://infocorona.baliprov.go.id, tambahan pasien meninggal mencapai 2 orang.
Untuk asalnya, pasien meninggal merupakan warga Badung dan Tabanan. Kumulatif kasus COVID-19 meninggal di Bali mencapai 18 orang. Rinciannya 16 WNI dan 2 WNA.
Sementara untuk sebarannya, Denpasar terbanyak mencatatkan pasien meninggal, yakni 11 orang. Badung di posisi kedua dengan 3 orang meninggal, Tabanan 1 orang, dan Gianyar 1 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya membenarkan adanya tambahan pasien meninggal. Ia mengatakan pasien yang merupakan warga Badung meninggal dalam perawatan di RS Bali Mandara. Sedangkan satunya merupakan PDP asal Tabanan.
Untuk pasien yang meninggal di RS Bali Mandara, ia menjelaskan punya riwayat penyakit penyerta. Yakni hipertensi dan diabetes.
Dikonfirmasi soal pasien meninggal, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Tabanan, Putu Dian Setiawan membenarkan. Ia mengatakan pasien meninggal yang tercatat hari ini merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal pada Selasa (30/6). “Yang PDP meninggal di Kediri itu hasil swabnya positif,” katanya lewat pesan WhatsApp.
Ia pun mengatakan GTPP Tabanan sudah melakukan penelusuran. Rencananya ada 11 orang yang dites swab pada Senin (6/7).
Pasien berjenis kelamin perempuan itu meninggal sebelum hasil swab kedua keluar. Almarhum yang tinggal di wilayah Kecamatan Kediri, Tabanan, ini, sebelumnya sempat dirawat selama dua hari di ruang isolasi RSUD Tabanan dengan kronologis Pneumonia dan hasil rapid test reaktif.
Pasien meninggal pada Selasa (30/6) siang sekitar pukul 13.00 WITA. Selanjutnya jenasah dilakukan penguburan dengan protap COVID-19 oleh GTPP.
Dikatakan Dian ketika itu, almarhum tinggal di wilayah Kediri dan bekerja di Denpasar. Pasien ini sempat berobat ke tiga layanan kesehatan sebelum akhirnya berobat ke RSUD Tabanan dan diketahui hasil rapid testnya reaktif.
Dari kronologis riwayat pasien, yang bersangkutan mengalami gejala demam sejak enam hari. Bahkan pasien ini sempat berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Tabanan dan klinik di Denpasar, dan balik lagi berobat ke praktek dokter swasta di Tabanan.
Namun penyakitnya tak kunjung sembuh hingga muncul gejala sesak. Pasien bersangkutan memutuskan berobat ke RSUD Tabanan pada Minggu (28/6).
Sesuai protokol kesehatan, pasien bersangkutan dilakukan rapid test dan saat dirontgen ada gejala pneumonia. “Karena rapid testnya reaktif, pasien bersangkutan kemudian dibawa ke ruang isolasi dan telah dilakukan swab test dua kali,” terangnya. (Rindra Devita/Puspawati/balipost)