BOJONEGORO, BALIPOST.com – Sejak sepekan terakhir, warga bantaran Sungai Bengawan Solo diresahkan dengan air sungai yang tak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Warga menduga jika aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut tercemar limbah dari daerah hulu sungai.

Warga bantaran sungai yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro sejak sepekan terakhir tidak bisa lagi memanfaatkan air sungai. Pasalnya, air berwarna hijau kecoklatan.

Baca juga:  Pembangunan Candi Bentar Pura Kertha Jaya Rampung Akhir 2017

Saat digunakan mandi, warga merasa gatal-gatal. Warga pun enggan mengambil airnya untuk dimasak.

Selain itu, warga yang seringkali memancing di sungai ini juga mengeluh karena sepinya ikan berkumpul. Menurut warga sekitar, pada musim kemarau seperti ini seringkali Sungai Bengawan Solo tercemar akibat turunnya debit air sungai.

Salah satu warga bantaran Sungai Bengawan Solo, Jefri, mengatakan sampah yang berserakan juga menjadi salah satu faktor tercemarnya sungai itu. Ia berharap agar pemerintah daerah segera mengatasi hal tersebut sehingga sungai yang menjadi kebanggaan warga Bojonegoro kembali bersih dan dapat dimanfaatkan kembali. (Mulyanto/Surabaya TV)

Baca juga:  8 Bulan Pandemi, Hampir 400 Orang Jadi Korban Jiwa COVID-19 di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *