DENPASAR, BALIPOST.com – Saat pandemi COVID-19 meningkat tajam, mahasiswa Papua berjumlah 25 orang tetap menggelar demo di areal parkir timur Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Senin (6/7). Diduga karena tidak mengantongi izin, unjuk rasa tersebut dibubarkan polisi dengan menyemprotkan air menggunakan mobil water canon.
Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol Gede Putu Putra Astawa saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya membubarkan aksi unjuk rasa tersebut. Apakah ada yang ditangkap? “Tidak ada. Sempat ada beberapa orang diamankan tapi sudah dibebaskan. Situasi saat ini sudah kondusif,” tegasnya.
Informasi diperoleh, pukul 10.00 WITA, pengunjuk rasa berkumpul di TKP membawa spanduk, pamflet, bendera hitam dan speaker. “Awalnya unjuk rasa berjalan damai, pengunjuk rasa giliran orasi,” kata sumber.
Situasi mulai memanas saat pendemo hendak bergerak menuju Bundaran Renon. Polisi berusaha menghalanginya.
Karena situasi tidak terkendali, mobil water canon langsung menyemprotkan air ke pendemo. Para pendemo tersebut berusaha menyelamatkan diri. Akibat kejadian itu sejumlah sepeda motor rusak. (Kerta Negara/balipost)