Aparat kepolisian berbicara dengan penghuni apartemen yang ditutup karena adanya penyebaran COVID-19 di Melbourne pada 4 Juli 2020. (BP/AFP)

MELBOURNE, BALIPOST.com – Seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di salah satu negara bagiannya, Australia akan melakukan karantina. Pemberlakuan karantina wilayah untuk negara bagian Victoria ini diumumkan pihak berwenang pada Senin (6/7) dikutip dari AFP.

Untuk pertama kalinya sejak pandemi berlangsung, perbatasan antara dua negara bagian paling padat populasinya di Australia, yakni Victoria dan New South Wales, akan ditutup mulai Selasa (7/7). Demikian pernyataan dari pihak berwenang di kedua negara bagian itu.

Victoria memiliki populasi lebih dari 6,6 juta orang, mengumumkan adanya 127 kasus baru pada Senin. Virus itu menyebar melalui Melbourne, termasuk sebuah klaster di apartamen yang merupakan permukiman padat penduduk.

Baca juga:  Kabupaten Ini, Sumbang Korban Jiwa dan Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Pemimpin Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews menyatakan keputusan menutup negara bagian sebagai sebuah hal yang tepat dilakukan, karena tantangan yang dihadapi untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Setelah beberapa minggu melakukan pelonggaran kebijakan terkait penyebaran COVID-19, Melbourne telah mengalami peningkatan jumlah kasus baru transmisi komunitas. Hal ini menyebabkan pejabat berwenang melakukan penutupan sejumlah permukiman hingga akhir Juli.

Sebanyak 16 kasus baru terdeteksi di sebuah bangunan sembilan tingkat yang dihuni 3.000 orang. Seluruh penghuni sejak Sabtu dilarang untuk keluar rumah.

Baca juga:  Masuk Bali Tanpa Karantina, Layanan VoA Berlaku Bagi PPLN dari 23 Negara Ini

Sejauh ini, sebanyak 53 kasus berasal dari hunian, yang merupakan rumah bagi para migran. Muncul kekhawatiran virus bisa secara cepat menyebar di hunian itu karena padatnya warga yang tinggal di sana seperti penyebaran di kapal pesiar.

Pimpinan komunitas telah mengungkapkan kekhawatiran adanya karantina wilayah ketat yang diberlakukan dengan diterjunkannya ratusan anggota kepolisian. Karantina yang hampir tidak diumumkan sebelumnya ini membuat sejumlah warga tidak dapat menyetok bahan pangan.

Baca juga:  Dukung Kecepatan Vaksinasi COVID-19, Diskominfo Bantu Jaringan Internet

Andrews mengatakan makanan dan mainan telah dikirim kepada keluarga yang memerlukan, demikian juga dukungan obat-obatan dan kesehatan mental. Para petugas medis juga disebar untuk melakukan tes massal ke rumah-rumah warga.

Australia sejauh ini telah melaporkan 8.500 kasus COVID-19 dan 105 kematian akibat virus ini. Sejumlah besar kasus baru harian terdeteksi di Melbourne, sementara kawasan lainnya kini mulai menikmati pelonggaran kebijakan karantina setelah berhasil menekan penyebaran virus ini. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *