Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kabar duka kembali berhembus terkait COVID-19. Pada Senin (6/7), Bali lagi-lagi mencatatkan kasus meninggal akibat COVID-19.

Jumlahnya pun merupakan yang tertinggi, dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sebelumnya, laporan kasus meninggal harian tertinggi di Bali mencapai 2 orang.

Pada hari ini, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang dilihat pada https://infocorona.baliprov.go.id, jumlahnya mencapai 3 orang. Sehingga kumulatif kasus meninggal di Bali mencapai 23 orang. Rinciannya 21 WNI dan 2 WNA.

Baca juga:  Perjuangkan dan Pertahankan Kemerdekaan, Berikut 6 Perang Berlokasi di Bali

Untuk sebarannya, kasus meninggal dilaporkan Badung dan Gianyar. Untuk Badung sebanyak 2 orang meninggal dilaporkan pada hari ini. Sedangkan Gianyar melaporkan 1 tambahan pasien COVID-19 meninggal dunia.

Dengan adanya penambahan dua pasien meninggal, kumulatif kasus meninggal di Badung menjadi 6 orang. Sudah tiga hari berturut-turut, Badung mencatatkan pasien COVID-19 meninggal dunia.

Sementara itu, kumulatif kasus pasien meninggal di Gianyar mencapai 2 orang.

Sisanya, sebanyak 12 pasien meninggal dilaporkan Denpasar. Sedangkan 1 lagi merupakan warga Tabanan.

Baca juga:  Didukung, Langkah Pemprov Hibahkan Aset RPH Temesi ke Gianyar

Untuk di Badung, berdasarkan informasi, dua pasien COVID-19 ini meninggal di RSUP Sanglah dan RS Mangusada. Koordinator Kehumasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Badung, IGN Jaya Saputra, saat dikonfirmasi membenarkan adanya tambahan kasus COVID-19 yang meninggal dunia. “Iya… hari ini ada tambahan lagi dua kasus di Kuta Utara, yakni di Muding sama Dalung,” katanya.

Menurutnya, kedua pasien ini meninggal pada Minggu (5/7). Namun, hari ini baru diumumkan lantaran menunggu hasil tes Swab.

Baca juga:  BPD Bali Tegaskan Tidak Ada Pembobolan

Untuk warga asal Muding berumur 30 tahun awalnya dirawat di RS Surya Husada salama hampir 1 bulan. Akhirnya dirujuk ke RS Sanglah dan meninggal di sana.

Sementara warga Dalung, berjenis kelamin perempuan, penyakit penyerta awalnya vertigo, muntah-muntah dan lambung. “Mulai tanggal 26 Juni sempat bolak balik RSUD Kapal dan meninggal 2 Juli,” ungkapnya. (Diah Dewi/Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *