SINGARAJA, BALIPOST.com – Proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Kecamatan Buleleng, masih berjalan meskipun anggarannya telah dirasionalisasi karena dampak pandemi COVID-19. Setelah refocusing, sekarang anggaran proyek itu dirasionalisasi lebih dari Rp 56 miliar. Tidak ingin proyek gagal dituntaskan tahun ini, Pemkab Buleleng sedang berupaya mengalokasikan kekurangan anggaran. Bupati pun memerintahkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar cepat memutuskan skema pemenuhan kekurangan anggaran proyek tersebut.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat meninjau proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Senin (6/7), mengatakan, secara kebijakan pihaknya tetap menargetkan proyek tuntas Desember 2020 mendatang. Proyek penting segera dituntaskan mengingat saat ini sudah terjadi krodit akibat penempatan ribuan pedagang di pasar darurat sebagai lokasi relokasi sementara.
“Sudah sekitar 1.5 tahun situasi di pasar ini krodit, ada kemacetan di mana-mana dan wajah kota kita semrawut sekali, sehingga saya harap pembangunan tuntas pada tahun ini,” katanya.
Terkait kualitas proyek, Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini menyebut, kontraktor dinilai telah melaksanakan pekerjaan mengikuti dokumen perencanaan yang ada. Ini terlihat dari detail pekerjaan sesuai spesifikasi. Namun demikian, pihkanya mengingatkan pihak kontraktor agar lebih intens memperhatikan pengerjaan pada kios pedagang ikan, daging, sayur, dan bahan bumbu. Pada konstruksi kios ini, Bupati meminta agar kemiringan dan ketebalan lantai diperhatikan, sehingga lebih mudah nanti pedagang menjaga kebersihan kios. (Mudiarta/Balipost)