TABANAN, BALIPOST.com – Di lapas tidak menutup kemungkinan bisa terjadi penularan COVID-19. Mencegah hal tersebut, Lapas Kelas IIB Tabanan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan menyiapkan ruang isolasi. Napi dan tahanan titipan yang baru masuk wajib menjalani isolasi selama 14 hari sebelum ditempatkan di sel bersama napi lainnya. Ruang isolasi ini juga dipersiapkan untuk napi atau tahanan yang sakit.
Kasi Binadikgiatja Lapas Kelas IIB Tabanan, I G.A.P. Mahendra seizin Kepala Lapas Tabanan R. Budiman P. Kusumah menerangkan, sebelum masuk tahanan, tahanan baru harus melalui beberapa tahapan protokol COVID-19 yang berlaku di lapas. Mulai dari mencuci tangan, penyemprotan disinfektan untuk barang bawaan, pemeriksaan suhu tubuh, serta menempati blok isolasi mandiri di dalam lapas selama 14 hari, sebelum dimasukkan ke blok bersama narapidana lainnya.
Mahendra menambahkan, penerapan protokol kesehatan ini, penting dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di dalam lapas. “Saat ini kami hanya memiliki 2 ruang isolasi sementara. Namun jika nanti diperlukan, bisa dikondisikan sesuai kebutuhan karena tidak hanya tempat untuk isolasi mandiri napi baru, ruangan ini juga untuk para warga binaan yang tengah sakit,” ucapnya.
Selama pandemi COVID-19, untuk pemeriksaan rutin kesehatan para warga binaan yang dilakukan empat sampai lima kali dalam seminggu juga diterapkan sistem jemput bola. “Pemeriksaan kesehatan kami terapkan jemput bola, jadi tidak menunggu WBP datang ke klinik, tetapi petugas medis lapas yang keliling blok memeriksa,” terangnya.
Sementara terkait dengan kunjungan keluarga, pihak Lapas masih menggunakan fasilitas layanan video call. Hal itu dilakukan lantaran pihak Lapas tidak bisa menjamin pengunjung terbebas dari virus Corona. (Puspawati/balipost)
