I Wayan Karmawan. (BP/dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Sudah hampir tiga tahun, puluhan warga Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kintamani yang menjadi korban banjir bandang direlokasi dan menempati rumah bantuan pemerintah. Namun baru sekarang, kebutuhan isian hunian tetap mereka dipenuhi pemerintah.

Adapun bantuan isian hunian tetap yang diberikan berupa barang perlengkapan rumah tangga, diantaranya seperti kasur, karpet, kompor, dan peralatan memasak. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bangli I Made Gianyar kepada perwakilan warga korban bencana di depan kantor Bupati Bangli, Senin (6/7).

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli I Wayan Karmawan mengatakan bantuan isian hunian tetap yang disalurkan kepada korban bencana banjir bandang tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bantuan tersebut baru turun setelah pihaknya mengajukan kembali proposal ke Kemensos sekitar beberapa bulan lalu.

Baca juga:  Dua Pengusaha Berminat Sewa Pabrik Kopi di Megani

Dia mengakui semestinya bantuan isian hunian tetap ini diberikan ke korban bencana sesaat setelah mereka direlokasi dan menempati bantuan rumah yang didirikan pemerintah. “Mengenai apa kendalanya kami kurang tahu. Yang jelas kami ajukan usulan kembali lantaran usulan bantuan sebelumnya tidak ada realisasi,”jelasnya.

Kata Karmawan, oleh Kemensos bantuan isian hunian tetap diberikan berupa uang. Karena bantuan uang tidak bisa langsung diberikan kepada korban bencana, kemudian oleh Dinsos Bangli disiapkan berupa barang peralatan rumah tangga. Nilai bantuan yang disalurkan Rp 3 juta per kepala keluarga (KK). Disebutkannya, ada 50 KK warga Yeh Mampeh yang menjadi korban banjir bandang tahun 2017 lalu.

Baca juga:  Pembunuh SPG juga Dibidik Kasus Perampokan

Selain menyalurkan bantuan isian hunian tetap, Pemkab Bangli dalam kesempatan kemarin juga menyerahkan bantuan sembako untuk masyarakat di empat kelurahan di kecamatan Bangli sebanyak 560 paket. Bantuan diterima oleh masing-masing Lurah.

Pemkab juga melepas bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk masyarakat yang terdampak covid-19. Dari 100 ton CBP yang dimiliki Pemkab Bangli, 35,8 ton telah dimanfaatkan untuk penanganan karantina warga di Desa Abuan, Susut. Sementara 64 ton sisanya kini diberikan kepada 12.344 orang masyarakat di empat kecamatan dengan jumlah sesuai usulan dari masing-masing kecamatan.

Baca juga:  Rencana Relokasi 26 KK Korban Longsor di Kintamani Kembali Dibahas

Karmawan mengatakan masyarakat yang diprioritaskan mendapat bantuan beras adalah yang terdampak covid dan belum mendapat bantuan langsung tunai (BLT), bantuan social tunai (BST), program keluarga harapan (PKH), Bantuan Pangan non tunai (BPNT) dan lainnya.

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan Pemkab Bangli memberikan bantuan sembako untuk masyarakat di empat kelurahan dikarenakan dana kelurahan tidak ada juklak juknis seperti dana desa. “Kalau dana desa kan ada presesntase tertentu untuk BLT. Nah atas aspirasi camat Bangli sehingga kita alokasikan sembako untuk masyarkat di kelurahan,” katanya. Pihaknya berharap bantuan yang diberikan kepada masyarakat dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Dayu rina/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *