I Made Gede Wisnu Wijaya. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Gianyar pada Senin (6/7) melaporkan tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 8 orang. Selain itu, juga dilaporkan satu kasus meninggal.

Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, kasus meninggal merupakan warga yang berdomisili di Batubulan. Almarhum berjenis kelamin laki-laki usia 43 tahun.

Sekda Gianyar ini pun mengungkapkan kronologis pasien meninggal. Pasien pada 1 Juli 2020 mengeluh sesak nafas dan tidak enak badan.

Kemudian, almarhum dibawa oleh keluarganya ke RSD Mangusada. “Pada 1 Juli yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia. Kemudian pada 2 Juli 2020 hasil PCR menyatakan positif SARS-COV2 (COVID-19),” jelasnya.

Sementara itu, tambahan kasus baru positif sebanyak 7 orang merupakan transmisi lokal dan 1 naker migran. Dua diantara kasus transmisi lokal merupakan tenaga kesehatan (nakes). Sementara 1 warga merupakan anak dari pedagang pasar.

Baca juga:  Bali Belum Bebas Rabies

Untuk rinciannya, dua nakes masing-masing bekerja di RS swasta yang ada di Gianyar dan Denpasar.

Nakes yang bekerja di Gianyar, merupakan perempuan usia 25 tahun dari Peliatan. “Kontak terakhir dengan kasus positif pada 24 Juni 2020, sempat menjadi asisten saat operasi di tempat kerjanya. Padw 29 Juni 2020 yang bersangkutan melakukan swab test di RSUP Sanglah dan hasil keluar pada 4 Juli 2020 terkonfirmasi positif SARS-COV2. Pada 5 Juli sudah dikarantina di BDP BPK Pering,” ungkapnya.

Sementara kasus nakes lainnya, merupakan seorang pria asal Tegallalang berumur 30 tahun. Sebelumnya nakes ini kontak dengan teman jaga yang ternyata terkonfirmasi positif pada 28 Juni. Ia pun kemudian melakukan swab test pada 1 Juli dan hasilnya keluar 3 Juli dinyatakan positif COVID-19. “Saat ini dikarantina di BPK Pering,” jelas Wisnu.

Baca juga:  RS Ngoerah-RS Unud Lakukan Bedah Telerobotik Kedua

Sedangkan kasus lainnya adalah warga berjenis kelamin laki-laki berusia 24 tahun beralamat di Guwang. Ia hendak melakukan perjalanan ke luar Bali dan melakukan tes mandiri di Balai Laboratorium Provinsi Bali. “Dilakukan tracing kontak yang akan dilanjutkan dengan rapid/swab test,” tambahnya.

Dilaporkan juga adanya kasus positif transmisi lokal yang merupakan anak dari pedagang pasar. Warga berusia 23 tahun dengan alamat Selat Samplangan ini melakukan swab dir RS Sanjiwani pada 3 Juli dan hasilnya terkonfirmasi positif pada 5 Juli.

Dua kasus lainnya adalah warga beralamat di Desa Lod Tunduh yang merupakan kontak erat dari pasien yang positif sebelumnya dan seorang pasien yang masuk RS Arisanti pada 28 Juni dengan diagnosa Dengue High Fever (DHF).

Baca juga:  Gianyar Tambah 10 Kasus Positif COVID-19, Ini Klasternya

Pasien DHF beralamat di Kedewatan, Ubud, ini kemudian pada 2 Juli mengalami pneumonia dan dirawat di ruang isolasi.

Pada 3 Juli dilakukan swab 1 dan hasilnya keluar 5 Juli dinyatakan positif SARS-COV2. “Akan dilakukan tracing oleh puskesmas selanjutnya untuk dilaksanakan rapid test,” tandasnya.

Untuk satu kasus PPLN, merupakan naker migran yang tiba di Bali pada 1 Juli. Warga Desa Bona ini dikarantina di BPNP Renon dan melakukan swab pada 2 Juli.

Hasil swab keluar pada 5 Juli dengan konfirmasi positif COVID-19. Saat ini, naker migran ini sudah dipindahkan ke karantina provinsi Bali (BDP BPK Pering) oleh PSC 119 Gianyar. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *